Jakarta, Makronesia.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) regulator serta pemangku kepentingan lainnya mengkaliam, pihaknya bertekad terus menguatkan komitmennya mendorong literasi keuangan dan asuransi.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon meyakini bahwa kampanye inklusi dan literasi asuransi yang masif masih perlu dilakukan karena faktanya baru sekitar 6,5 persen penduduk Indonesia yang saat ini memiliki perlindungan asuransi jiwa.
“Yang belum terlalu dipahami banyak masyarakat, asuransi jiwa adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatur keuangan masa depan. Ditambah dengan adanya risiko pandemi, masa depan masih menjadi sesuatu yang tidak dapat dipastikan oleh siapa pun. Di situlah pentingnya produk asuransi jiwa dalam melindungi semua orang dan keluarga tercinta dari berbagai risiko di masa depan,” jelas Budi, melalui siaran persnya yang diterima Makronesia.id, Kamis, (21/10)
Menurutnya, berbagai risiko kehidupan di masa sulit seperti saat ini bisa menghambat pelaksanaan rencana yang sudah disusun untuk masa depan. Melalui perlindungan asuransi yang lebih baik, Budi meyakini proses pemulihan ekonomi saat pandemi akan mampu berjalan lebih stabil-positif. Karena itu, meski masih dalam tantangan masa pandemi, AAJI bersama segenap insan asuransi Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi asuransi, khususnya kepada kaum millennial sebagai generasi bangsa selanjutnya.
Komitmen mereka dalam mendorong literasi pada generasi muda Indonesia, mereka diwujudkan melalui kegiatan seri kampanye literasi yang masif dengan melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan di Bulan Inklusi Keuangan (BIK), selama bulan Oktober ini.
“Kampanye menyasar generasi millenial ini adalah salah satu ikhtiar penting pemulihan ekonomi. Mereka adalah generasi emas yang berperan penting membangun perekonomian Indonesia di masa depan. Mudah-mudahan dengan perkembangan teknologi terkini dan meningkatnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi ini serta akses ke perlindungan asuransi, gen millenial ini akan mendongkrak kualitas kehidupan bangsa kita di masa depan,” ungkap Budi.
AAJI dan anggotanya secara aktif melakukan edukasi keuangan dan asuransi dengan meramaikan perhelatan daring FinExpo-BIK 2021 yang diselenggarakan dari tanggal 18 Oktober sampai dengan 2 November 2021. Bagi AAJI, kegiatan yang diselenggarakan oleh regulator industri keuangan dengan berbagai institusi Pemerintah dan perusahaan jasa keuangan (PUJK) ini merupakan bukti nyata sinergi dan kolektivitas seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki akses ke layanan jasa keuangan, termasuk perlindungan asuransi jiwa. (AM/BA)