Makronesia.id, Jakarta — Di tengah semangat kemeriahan Olimpiade Paris, dua atlet Indonesia, Maryam March Maharani dan Rifda Irfanaluthfi, disambut hangat oleh Aice Group, mitra resmi Olimpiade dan penyedia es krim timnas Indonesia. Keduanya diberikan penghargaan dalam seremoni pengalungan bunga yang digelar di Area Kedatangan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Acara penjemputan ini dihadiri oleh perwakilan Aice Group, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) Jadi Rajagukguk, serta Asisten Deputi Olahragawan Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Arianto Muslim. Momen ini tidak hanya merayakan pencapaian mereka tetapi juga menghargai dedikasi dan semangat juang yang telah ditunjukkan.
Sylvana, Senior Brand Manager Aice Group, menyampaikan rasa bangga atas usaha Maryam dan Rifda dalam cabang olahraga Judo dan Senam. “Aice mendukung perjalanan Timnas Indonesia dari persiapan hingga akhir Olimpiade. Maryam dan Rifda telah menginspirasi banyak orang dengan kegigihan mereka. Capaian mereka di Olimpiade Paris adalah contoh nyata dari usaha keras dan dedikasi, dan kami percaya ini akan memotivasi generasi muda untuk terus berjuang,” jelas Sylvana.
Maryam March Maharani, judoka yang menjadi atlet perempuan pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade dalam 12 tahun terakhir, mengungkapkan rasa syukurnya meskipun belum berhasil meraih medali. “Olimpiade Paris adalah pengalaman berharga. Meskipun belum berhasil mendapatkan medali, berada di sini dan melawan peraih medali emas dari tahun lalu adalah pencapaian tersendiri. Ini akan memotivasi saya untuk terus berkembang,” kata Maryam.
Di babak 16 besar, Maryam harus bertemu dengan Distria Krasniqi dari Kosovo, pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020, yang saat ini menduduki peringkat dua dunia. Meskipun belum bisa melaju lebih jauh, pencapaiannya dianggap sebagai prestasi besar dan jawaban atas kerinduan Indonesia akan kehadiran judoka wanita di Olimpiade.
Sementara itu, Rifda Irfanaluthfi menunjukkan semangat juang yang luar biasa meskipun mengalami cedera serius pada lututnya. Rifda, pesenam pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade, tetap berjuang dengan penuh dedikasi. “Saya merasa sedih karena cedera menghambat performa saya, namun lega karena bisa bertanding meskipun dengan rasa sakit. Saya berharap ini menjadi pelajaran dan motivasi bagi atlet muda Indonesia,” ungkap Rifda.
Saat ini, atlet Indonesia lainnya masih berlaga di Olimpiade Paris, berjuang untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Aice Group mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus mendukung dan mendoakan mereka. “Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada para atlet yang sedang berjuang. Menuju Paris, Bersorak untuk Indonesia!” pungkas Sylvana. (EHS-01)