Akademisi Sebut Habibie Hilangkan Keangkeran Istana

0
662

SUMSEL, MAKRONESIA.ID – Sebagai teknokrat, akademisi sekaligus politisi berpendidikan barat yang sukses, mantan Presiden Republik Indonesia ke- 3, Alm. BJ Habibie adalah sosok pendobrak bagi sejumlah akademisi di Indonesia.

Salah satu akedemisi yaitu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang, Prof Izomuddin, menyebut saat menjadi presiden ketiga sosok BJ Habibie mampu menghilangkan stigma keangkeran istana.

“Kebijakannya mencerminkan keterbukaan dan amat demokratis, beliau (BJ Habibie) juga dekat dengan wartawan dan tidak anti kritik sehingga Istana tidak lagi dirasa angker seperti masa sebelumnya,” ujar Izomuddin, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (12/9/2019).

Ia mengatakan, sosok Habibie sangat lekat sebagai sosok pengayom bangsa yang tak henti-hentinya mendorong kemajuan teknologi agar peradaban Indonesia berkembang, sehingga dapat diperhitungkan di dunia.

Selain itu, Habibie juga menekankan pengkhidmatan iman dan taqwa di dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, sikap inilah yang membuat sosok sepertinya sulit ditemukan lagi.

“Beliau mempelopori lahirnya ICMI sebagai bentuk perhatiannya yang besar terhadap ummat Islam di Indonesia, karena beliau ingin para intelektual muslim bergerak maju mengembangkan peradaban,” katanya.

Secara politis, menurut dia, Habibie memang terhitung singkat menjadi seorang presiden, namun Habibie termasuk tidak banyak melakukan politik praktis dalam melaksanakan tugas kenegaraan serta sosoknya diingat masyarakat karena menjunjung tinggi HAM.

Walaupun dikenal sebagai sosok teknokrat, jelas dia, BJ Habibie juga memberikan banyak sentuhan di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, agama dan tentu saja kebebasan berdemokrasi di Indonesia.

“Saat ini, barang kali sulit melihat sosok pengganti sepertinya, tapi saya yakin di masa depan akan banyak warga Indonesia yang kecerdasannya seperti beliau, walau mungkin tidak persis sama,” imbuhnya. (SP/BA)

Artikulli paraprakPutusan Pelanggaran Etik Harus Diputus Kolektif
Artikulli tjetërKebun Raya SriwijayaTerbakar, Kerugian Miliaran Rupiah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini