MAKRONESIA.ID

Bitcoin Melesat ke $87 Ribu di Tengah Volatilitas Pasar dan KTT Kripto AS

Makronesia.id, Jakarta – Harga Bitcoin kembali menunjukkan pergerakan dinamis di pasar crypto. Setelah sempat terkoreksi hingga mencapai level $82 ribu pada Selasa (04/03) lalu, Bitcoin kini melaju hingga menyentuh $87 ribu. Dalam pekan terakhir, aset digital ini berayun antara $78 ribu hingga $94 ribu, mencerminkan tingginya volatilitas yang melanda pasar crypto belakangan ini.

Faktor-Faktor yang Mendorong Volatilitas

Menurut Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, volatilitas yang terjadi saat ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain kekhawatiran pelaku pasar atas potensi implikasi perang dagang yang dapat memicu kenaikan inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi. “Meskipun data inflasi PCE bulan Januari menunjukkan adanya penurunan, kekhawatiran tentang perang dagang dan kebijakan kripto AS yang semakin suportif masih membuat pasar terus waspada,” ungkap Fahmi.

Ia menambahkan bahwa psikologi pasar, yang diukur melalui indeks Fear & Greed, masih berada pada level Extreme Fear. “Indeks tersebut menunjukkan betapa besar ketidakpastian yang dirasakan mayoritas pelaku pasar di tengah dinamika global dan inisiatif kebijakan yang terus berubah,” tambahnya.

KTT Kripto di Gedung Putih: Titik Balik Kebijakan?

Situasi pasar juga dipengaruhi oleh inisiatif pemerintah AS. Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menggelar KTT Kripto pertama di Gedung Putih pada 7 Maret 2025. Pertemuan ini akan dihadiri oleh eksekutif dari perusahaan-perusahaan kripto terkemuka seperti Coinbase, Chainlink Labs, Exodus, dan Strategy, serta sinyal kehadiran CEO Robinhood. Meskipun agenda KTT belum disampaikan secara rinci, pertemuan ini disinyalir akan membahas kebijakan kripto AS dan potensi dampaknya terhadap pasar.

“Pertemuan tersebut berpotensi memberikan kejelasan lebih terhadap kekhawatiran yang berkembang. Secara umum, pasar merespon inisiatif ini dengan cukup positif, yang menyebabkan harga Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya menghijau hari ini,” ujar Fahmi.

Namun, ia juga menyoroti risiko konflik kepentingan. “Investor perlu memperhatikan apakah pertemuan tersebut akan menghasilkan roadmap regulasi yang inklusif atau hanya menguntungkan beberapa elit industri,” imbuhnya.

Aktivitas Investor: Antara Jual Rugi dan Ketahanan Long Term Holder

Fahmi mengamati bahwa indikator SOPR (Spent Output Profit Ratio) untuk short term holder telah menurun di bawah 1, menandakan aksi jual rugi yang didominasi oleh investor yang baru melakukan pembelian Bitcoin. Sebaliknya, long term holder menunjukkan kestabilan yang lebih baik tanpa aksi jual yang signifikan. “Kondisi ini mengindikasikan bahwa meskipun volatilitas meningkat, fundamental pasar kripto tetap solid,” jelasnya.

Selain itu, meningkatnya aliran dana masuk neto ETF Bitcoin spot turut menjadi indikator pulihnya kepercayaan investor, terutama dari kalangan institusional. Sejak 10 Februari hingga 4 Maret, ETF Bitcoin spot hanya mencatat netflow positif pada dua hari, yakni 28 dan 14 Februari, berdasarkan data dari Coinglass dan The Block.

Strategi Investasi di Tengah Dinamika Pasar

Bagi investor yang menitikberatkan fundamental aset, Fahmi menyarankan untuk berfokus pada crypto blue chip dengan kapitalisasi pasar terbesar. “Melalui fitur Packs di platform Reku, investor dapat mendiversifikasi portofolio dengan mudah,” ujarnya.

Sementara itu, bagi para trader yang ingin mengoptimalkan kondisi pasar saat harga naik atau turun, fitur Futures menjadi solusi. “Fitur Futures memungkinkan traders memproyeksikan harga melalui posisi Long atau Short dengan leverage hingga 25 kali, sehingga potensi keuntungan dapat ditingkatkan,” tambahnya.

Masa Depan Pasar Crypto: Antisipasi dan Peluang

Dengan masih kuatnya fundamental pasar dan dukungan inisiatif kebijakan seperti KTT Kripto di Gedung Putih, para investor diharapkan dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan tujuan finansial masing-masing. Meski pasar masih diselimuti ketidakpastian, berbagai sinyal positif memberikan harapan bahwa kejelasan regulasi dan peningkatan kepercayaan investor akan menjadi katalis bagi pertumbuhan pasar kripto ke depan.

Seiring dengan dinamika yang terus berubah, para pelaku pasar diimbau untuk selalu memperhatikan perkembangan terbaru dan menyeimbangkan antara strategi investasi jangka pendek dan ketahanan fundamental jangka panjang. (EHS-01)

Exit mobile version