• Indeks Berita
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Saturday, December 6, 2025
MAKRONESIA.ID
  • Login
  • Home
  • Nasional
  • Ekonomi
    • Mikro
    • Makro
  • Tekno
  • Digital Life
  • Ragam
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekonomi
    • Mikro
    • Makro
  • Tekno
  • Digital Life
  • Ragam
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Makronesia.id
No Result
View All Result
Home Feature

Di Balik Kebijakan Kontroversial: Trump, Inflasi, dan Dinamika Ekonomi Global

Redaksi Makronesia by Redaksi Makronesia
February 17, 2025
in Feature
0 0
0
Share on FacebookShare on Twitter

Bagaimana langkah-langkah tegas di era Trump mengguncang politik dalam negeri dan pasar global

 

RelatedPosts

Wajah Lama, Semangat Baru Maybank Indonesia

Menjaga Arus Kas dan Membangun Kepercayaan: Langkah Strategis WSBP di 2024

Dari Ruang Kecil ke Layar Dunia: Jejak Kreatif IniVindy yang Menginspirasi

Makronesia.id, Jakarta – Amerika Serikat tengah menyaksikan puncak polarisasi politik, di mana perbedaan tajam antara kubu kiri dan kanan semakin mencuat. Di tengah perdebatan sengit mengenai kebijakan ekonomi dan perdagangan,

Donald Trump muncul sebagai figur yang tak kenal kompromi. Tak butuh waktu lama setelah resmi menjabat, Trump langsung menggebrak panggung dengan menandatangani 85 perintah eksekutif dalam satu bulan pertama—angka yang jauh melampaui kebijakan para pendahulunya seperti Barack Obama dan Joe Biden.

Langkah agresif ini mencerminkan tekadnya untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan sebelumnya dianggap kurang tegas dalam memperjuangkan kepentingan nasional.

Di balik gebrakan tersebut, kebijakan tarif tinggi menjadi salah satu senjata utama Trump. Dengan menerapkan tarif pada mitra dagang penting seperti Tiongkok, Meksiko, Kanada, dan Kolombia, pemerintahannya berupaya memaksa negara-negara tersebut agar menyesuaikan diri dengan kepentingan ekonomi AS.

Namun, dampak dari kebijakan proteksionis ini tidak berhenti pada negosiasi dagang semata. Gangguan pada rantai pasokan global mulai terasa, mendorong lonjakan harga barang, dan secara tidak langsung mengakibatkan peningkatan inflasi—ironinya, pada saat sebelumnya inflasi sudah menunjukkan tren stabil berkat kebijakan suku bunga yang ketat.

Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) mengambil langkah strategis dengan memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin dari level tertingginya, yakni 5,5%—tingkat yang belum terlihat sejak krisis finansial global 2008.

Penurunan ini merupakan respons terhadap penurunan inflasi yang sempat meroket dari 9% ke 3% dalam 18 bulan terakhir. Namun, meski ada angin segar dalam bentuk pemangkasan suku bunga, para pejabat The Fed masih bersikukuh untuk menunggu inflasi turun ke target 2% sebelum melakukan pemotongan lebih lanjut.

Bagi para investor, terutama di sektor saham dan kripto, harapan akan suku bunga yang lebih rendah sangatlah tinggi, karena kondisi ini diyakini dapat meningkatkan likuiditas pasar dan daya beli konsumen.

Ironisnya, kebijakan tarif yang agresif dapat mengancam prospek penurunan suku bunga. Data menunjukkan bahwa negara-negara yang terkena tarif menyumbang sekitar USD $1,7 triliun—atau setara dengan 6% dari GDP AS pada tahun 2024—dalam total impor.

Jika perang dagang semakin meluas, harga barang dan jasa bisa mengalami kenaikan drastis. Kondisi ini berpotensi memaksa The Fed untuk berbalik arah dan menaikkan suku bunga demi mengendalikan inflasi yang kembali mengancam kestabilan ekonomi.

Di tengah dinamika tersebut, muncul pula kebijakan kontroversial lainnya yang mengusung ide pemotongan biaya nasional—yaitu rencana deportasi massal terhadap pekerja imigran ilegal. Mayoritas pekerja ini, yang berasal dari kawasan Amerika Tengah, telah lama menjadi tulang punggung bagi banyak sektor industri dengan upah yang lebih rendah.

Keberadaan mereka membantu perusahaan menekan biaya produksi dan menjaga harga tetap terjangkau. Namun, kebijakan deportasi besar-besaran berpotensi mengganggu keseimbangan ini, sehingga mendorong kenaikan biaya produksi dan harga barang, mulai dari pertanian hingga jasa rumah tangga.

Tak hanya itu, Trump juga mencoba menghadirkan angin segar melalui kebijakan di sektor energi. Dengan mendorong eksplorasi dan eksploitasi sumber daya minyak serta gas domestik, pemerintahannya berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Langkah ini diyakini mampu menekan harga bahan bakar yang sebelumnya melonjak akibat gejolak geopolitik, sehingga pada akhirnya membantu meredam tekanan inflasi dalam jangka panjang.

Sebuah kolaborasi tak terduga juga muncul antara Trump dan tokoh inovatif seperti Elon Musk, yang bersama-sama mengusung agenda efisiensi anggaran federal. Melawan apa yang mereka sebut sebagai “the swamp” atau “deep state”—elit birokrasi Washington yang dianggap boros—mereka bertekad merampingkan pengeluaran pemerintah melalui pemangkasan subsidi dan program sosial tertentu. Bagi Trump, pengurangan pengeluaran ini adalah kunci untuk menekan laju inflasi sekaligus menyusun ulang struktur keuangan negara.

Tak kalah menarik, hubungan antara Trump dan Jerome Powell, Ketua The Fed, terus menjadi sorotan. Meskipun Trump pernah berperan dalam pencalonan Powell, perbedaan pandangan dalam kebijakan moneter kerap menimbulkan ketegangan. Trump terus mendesak agar suku bunga segera diturunkan, sementara Powell dan timnya lebih memilih pendekatan hati-hati demi menjaga stabilitas ekonomi. Hingga Powell memasuki akhir masa jabatannya pada Februari tahun depan, perdebatan antara kebijakan fiskal dan moneter ini diperkirakan akan terus mempengaruhi pasar, khususnya bagi para investor yang menaruh harapan besar pada sektor aset berisiko.

Dinamika kebijakan di era Trump memang menawarkan banyak cerita—mulai dari gebrakan eksekutif yang tak terduga hingga upaya menyusun ulang strategi ekonomi nasional. Di balik semua kontroversi tersebut, tersimpan sebuah pelajaran penting: bahwa setiap kebijakan, betapapun radikalnya, membawa konsekuensi yang merambat tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar global. (EHS-01)

ShareTweetPin

Related Posts

Wajah Lama, Semangat Baru Maybank Indonesia

April 21, 2025
Menjaga Arus Kas dan Membangun Kepercayaan: Langkah Strategis WSBP di 2024

Menjaga Arus Kas dan Membangun Kepercayaan: Langkah Strategis WSBP di 2024

April 21, 2025
Dari Ruang Kecil ke Layar Dunia: Jejak Kreatif IniVindy yang Menginspirasi

Dari Ruang Kecil ke Layar Dunia: Jejak Kreatif IniVindy yang Menginspirasi

April 21, 2025
BRI Flash: Solusi Keuangan Cepat dan Praktis Pasca Mudik dari BRI Finance

BRI Flash: Solusi Keuangan Cepat dan Praktis Pasca Mudik dari BRI Finance

April 11, 2025
Menebar Manfaat, Membangun Harapan: Kisah Inspiratif PT Agincourt Resources di Batang Toru

Menebar Manfaat, Membangun Harapan: Kisah Inspiratif PT Agincourt Resources di Batang Toru

April 11, 2025
Tarif Tak Terduga dan Gejolak Pasar: Ketika Langkah Berani Mengguncang Dunia Investasi

Tarif Tak Terduga dan Gejolak Pasar: Ketika Langkah Berani Mengguncang Dunia Investasi

April 11, 2025

POPULAR

  • Balaraja City Square Bangkit Kembali Bangun Pasar Laris SAIMAN Untuk Pedagang Dan Pengusaha Lokal

    Balaraja City Square Bangkit Kembali Bangun Pasar Laris SAIMAN Untuk Pedagang Dan Pengusaha Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LindungiHutan Dorong Aksi Nyata untuk Lingkungan di Hari Bumi 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sepak Terjang dan Profil Dirut PLN Darmawan Prasodjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Kelas Anak Usia Dini Jadi Laboratorium Kreativitas: Gagasan Prof. Farida Mayar di Hari Pengukuhannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudah Tujuh Tahun Berturut, Aice Raih Top Brand Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Digital
  • Budaya
  • Hiburan
  • Ragam

© 2025 Makronesia.id - Support By eyepeMedia

No Result
View All Result
  • Home
  • Indeks Berita
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi
    • Tentang Kami

© 2025 Makronesia.id - Support By eyepeMedia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In