Emas Nyaris Sentuh $3.000: Ketidakpastian Global Dorong Lonjakan Harga

Berita, Ekonomi65 Dilihat

Makronesia.id, Jakarta – Harga emas terus menunjukkan performa impresif, mencetak rekor tertinggi baru di $2.985 per troy ounce pada Kamis (13/3) dan hampir menembus level psikologis $3.000. Ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan harga emas. Saat ini, pasangan XAU/USD diperdagangkan di kisaran $2.983, mencatatkan kenaikan 1,70% dalam sehari.

Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, tren bullish masih kuat berdasarkan analisis pola candlestick dan indikator Moving Average. Dengan momentum saat ini, harga emas berpotensi menembus level $3.000. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), harga emas bisa turun ke level $2.934 sebagai target koreksi terdekat.

Ketidakpastian Global Jadi Pendorong

Peningkatan harga emas ini tak lepas dari situasi geopolitik dan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, terutama akibat kebijakan perdagangan AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Kebijakan tarif impor yang berubah-ubah terus menarik minat investor terhadap aset safe-haven seperti emas.

Situasi semakin panas setelah pernyataan dari beberapa pejabat AS yang memberikan sinyal beragam. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa kebijakan ekonomi saat ini tidak mengarah pada resesi, sementara Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa jika resesi terjadi, maka itu adalah konsekuensi yang sepadan dari strategi ekonomi pemerintahan Trump.

Ketidakpastian ini mendorong aksi jual di pasar saham AS, sementara investor berbondong-bondong mengalihkan aset mereka ke emas dan Yen Jepang (JPY).

Faktor Ekonomi dan Prospek Ke Depan

Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan hasil yang beragam. Inflasi sektor produsen dilaporkan stagnan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), tetapi klaim tunjangan pengangguran mingguan mengalami penurunan, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat.

Menjelang pekan depan, perhatian investor akan tertuju pada rilis data Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) untuk bulan Maret serta keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap, tetapi proyeksi ekonomi dan panduan kebijakan mereka akan menjadi faktor penting bagi pergerakan harga emas ke depan.

Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang AS tenor 10 tahun turun menjadi 4,270%, sementara imbal hasil riil AS naik satu basis poin ke 1,99%, memberikan sedikit tekanan pada harga emas.

Akankah Emas Menembus $3.000?

Dengan mempertimbangkan faktor fundamental dan teknikal, emas masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan kenaikannya hingga menembus level $3.000. Namun, investor tetap harus waspada terhadap potensi koreksi jika tekanan jual meningkat atau jika keputusan Federal Reserve memberikan kejutan yang mengubah sentimen pasar.

Bagi para pelaku pasar, momen ini bisa menjadi peluang emas—secara harfiah—untuk memanfaatkan tren bullish yang masih berlangsung. (EHS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *