Makronesia.id, Padang – Dalam upaya memperkuat ekosistem kemitraan dan mendorong pengembangan inovasi berbasis potensi daerah, Provinsi Sumatera Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk DELPHI CONSULTATION. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian program untuk mengembangkan inovasi di wilayah tersebut.
Hadir dalam FGD ini, sejumlah tokoh penting diantaranya Nizam Ul Muluk (Disnakertrans Prov. Sumbar), Firdaus Arifin (BAPPEDA Sumbar), Riza Ulfina (BPS Prov. Sumbar), Yulfira Media (Balitbang Prov. Sumbar), dan Zul Efendi (Pimpinan Umum Harian Haluan). Bersama-sama, mereka mendiskusikan faktor-faktor pengubah (drivers of change) yang dapat mendorong transformasi ketenagakerjaan di Sumatera Barat.
Diskusi yang dipandu oleh DR. Fauzi dari Politeknik Negeri Padang fokus pada kebutuhan dan inovasi daerah, dengan tujuan mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam mewujudkan kemajuan ekonomi dan sosial berkelanjutan.
Ir. Ihsan Lumasa Rimra S.ST., M.Sc DECN, Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Padang, membuka kegiatan ini yang dihadiri perwakilan dari pemerintah provinsi, industri, dan akademisi. Melalui diskusi intensif, peserta berbagi perspektif dan pengalaman, merumuskan strategi efektif untuk menghadapi perubahan dalam pasar tenaga kerja, serta memanfaatkan potensi lokal secara optimal.
FGD DELPHI Consultation ini dianggap penting sebagai konfirmasi bagi rencana pengembangan kebijakan dan inisiatif yang lebih terarah di Sumatera Barat. Memahami dinamika ketenagakerjaan dan inovasi daerah diharapkan menciptakan ekosistem kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan pengembangan masyarakat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak dalam membangun sinergi dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan dialog produktif dan pertukaran ide, diharapkan solusi inovatif dapat muncul, mengatasi tantangan lokal dan regional, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada untuk kemajuan bersama. (EHS-01)