Jakarta, Makronesia.id — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/9).
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming menyambut baik kunjungan dari orang nomor satu di Jakarta itu. Ia mengatakan, HIPMI telah melaksanakan sentra vaksinasi di Provinsi DKI Jakarta dengan total 5.500 vaksin, Provinsi Jawa Timur 15.600 vaksin, Provinsi Banten 4.000 vaksin, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya nanti akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah (Solo), Provinsi Jawa Barat, Provinsi Bali, dan Provinsi Kalimantan Selatan.
“HIPMI komitmen berkontribusi untuk masyarakat menengah ke bawah dengan mendekati nelayan-nelayan dan warga pesisir. Sehingga, angka vaksin di Indonesia khususnya di DKI Jakarta menjadi tinggi karena nelayan-nelayan pun juga ikut divaksin. Kami lakukan juga di Provinsi-Provinsi lain. Jakarta menjadi pusat kita karena kasus aktif covid-19 cukup tinggi dan alhamdulilah berkat sinergi yang baik antara pemerintah dan swasta sekarang bisa melandai,” ujar Maming, dalam acara Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua untuk Kampung Nelayan & Warga Pesisir, di Pasar Ikan Modern Muara Baru – Jakarta Utara, Jumat (3/9/2021).
Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu melanjutkan, selama hampir dua tahun pandemi terjadi di Indonesia, Jakarta tidak pernah luput dari perhatian publik akibat tingginya angka penularan dan angka kematian Covid-19. Di sisi lain pengusaha tidak punya banyak pilihan, menghentikan seluruh kegiatan secara ketat tanpa adanya bantuan yang memadai sama dengan membunuh warga dan perekenomian sendiri.
“Fakta-fakta inilah yang menjadi landasan kami BPP HIPMI untuk bergerak memberikan bantuan dan mempercepat vaksinasi di Jakarta. Selama dua hari kedepan, akan ada 3.500 vaksin yang siap disuntikkan bagi masyarakat sebagai upaya kami dalam rangka menyukseskan program vaksinasi nasional dari Pemerintah DKI Jakarta. Kami juga membagikan paket beras 5 kg, sarden dan kornet untuk setiap vaksinasi guna mendukung ketahanan pangan masyarakat dalam kondisi pandemi saat ini. Jadi waktu yang terbuang untuk vaksin bisa kami hadirkan solusi untuk kebutuhan masyarakat menengah ke bawah,” ucapnya.
Ia berharap, semoga dengan semakin banyaknya warga DKI yang menerima vaksin. Indonesia dapat segera pulih dari pandemi Covid-19. Pulihnya kesehatan masyarakat adalah kunci utama menuju pulihnya perekonomian bangsa Indonesia.
“Vaksinasi adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat Jakarta bisa kerja kembali seperti sedia kala, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi. Agar, kita bisa kembali beribadah dengan tenang dan perekonomian segera bangkit. Kita dorong terus perekonomian kita di tengah pandemi dengan berbagai transformasi dan inovasi bisnis,” ungkap CEO PT. Maming Enam Sembilan Group itu.
Di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas kolaborasi yang dilakukan banyak pihak selama ini ikut menggencarkan vaksinasi. Menurutnya, HIPMI telah kembali ikut turun tangan langsung untuk menangani vaksinasi di Jakarta.
“Terima kasih telah kembali ikut turun tangan langsung untuk menangani vaksinasi di Jakarta. Saya kenal Pak Mardani ini adalah anak muda energik luar biasa, bupati termuda di masanya dan saya rasa catatan itu tidak akan hilang. Kemudian sekarang memimpin HIPMI lengkap pengalamannya, insya Allah ini yang membuat kita makin bangga dan yakin Indonesia punya stok anak-anak muda yang hebat dan HIPMI harus jadi supplier kepemimpinan ke depan. Sekarang banyak sekali yang berada di dunia usaha harus memastikan bahwa pendorong kegiatan perekonomian yang nantinya akan memiliki dampak pada peningkatan kesejahteraan,” ujar Anies.
Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, capaian vaksinasi di Jakarta saat ini sudah di atas target yakni sebesar 119 persen. Namun, masih terdapat 2,7 juta penduduk ber-KTP Jakarta yang belum ikut vaksinasi.
“DKI Jakarta saat ini alhamdulillah capaian vaksinasi ini adalah kerja kolektif, kerja kolosal dari begitu banyak orang. Vaksinasi ini memang perlu kampanye ekstra karena sekarang di Jakarta ini yang tersisa harus divaksin itu masih ada 2,7 juta orang yang belum berinisiatif untuk datang sendiri,” ucapnya.
Anies menjelaskan, dari jumlah tersebut umumnya merupakan penduduk yang memiliki sosio ekonomi lemah sehingga tidak sempat vaksinasi karena harus mencukupi kebutuhan hidupnya karena banyak faktor, yaitu faktor preferensi sebab belum yakin dan belum merasa aman dan terkendala kegiatan kesehariannya yang membuat mereka tidak mungkin meninggalkan tempat bekerja sehari-hari.
“HIPMI hadir menjawab itu, yang datang kesini adalah masyarakat yang kalau mereka tidak melakukan kegiatan keseharian belum tentu punya penghidupan, vaksinasinya ditandem, mereka yang datang kesini kebutuhan hari ininya ditangani oleh HIPMI. Jadi, dengan begitu mereka pergi meninggalkan pekerjaan tapi mereka tidak kehilangan penghidupan, karena penghidupan ini kemudian digantikan oleh teman-teman di HIPMI,” ungkapnya.