Jakarta, Makronesia.id — Setelah sempat turun di bawah level US$ 82 per ton , harga batubara berhasil kembali naik. Kini harga batubara menurut ICI pada Jumat (10/12) berada di level US$ 65,94 per ton.
Padahal, harga batubara sudah sempat menyentuh level US$ 79,34 per ton pada awal bulan ini. Dan harga batu bara diproyeksi akan tetep tinggi.
Direktur PT. Batulicin Nusantara Maritim (BESS), Yuliana menganggapi proyeksi harga batu bara di tahun 2022 akan menjadi hal baik untuk perusahaan Jasa pengangkut batu bara yang sudah berdiri sejak 2011 ini.
“Dengan meningkatnya permintaan batu bara tentu berdampak terhadap BESS, sebagai jasa pengangkut batu bara. Hal ini kami sambut baik untuk bisa memberikan kualitas pelayanan yang tentu di harapkan oleh konsumen BESS,” ungkap Yuliana pada webinar Public Expose PT. Batulicin Nusantara Maritim Tbk pada Rabu (15/12/2021).
Yuliana juga mengungkapkan saat ini pendapatan BESS untuk periode September 2021 meningkat sebesar 36,5% dibandingkan pada periode September 2020. Sedangkan peningkatan laba bersih untuk periode September 2021 sebesar 275,99% dibandingkan periode September 2020. BESS juga akan melakukan strategi-strategi yang bisa meningkatkan pelayananya hingga memberikan kepuasan kepada konsumen BESS yang menjadi tujuan utama BESS.
“Strategi yang akan kita ambil bersinergi dengan pelabuhan khusus batu bara, dengan menyediakan kemudahan bagi konsumen untuk dapat mengangkut batubara ke tujuan dengan cepat dan efisien. BESS juga akan mempertahankan ketepatan waktu dalam melakukan pengiriman,” ujar Yuliana.
Yuliana juga menambahkan akan meningkatkan utilitas kapal dan juga menambah 3 set kapal Tunda dan Tongkang yang akan terealisasi di secara keseluruhan di Januari 2022 dan sudah dapat digunakan secara komersil pada Februari 2022. Lalu BESS akan melakukan efisiensi biaya operasional, seperti biaya bahan bakar dan biaya operasional dengan cara menganalisa penggunaan bahan bakar menggunakan teknologi pelacak dan perawatan kapal secara berkala.
“Walaupun masih di tengah masa Pandemi Covid-19, yang menyebabkan penurunan harga atas semua harga komoditas dan berpengaruh pada kegiatan dan pendapatan perusahaan. Namun hal ini tidak membuat kelangsungan BESS berhenti dan masih bisa tetap menjalankan kegiatan perusahaan dengan baik dan lebih baik lagi hingga akhir tahun ini. Dan BESS juga masih bisa melakukan kewajiban kontribusi terhadap masyarakat dengan melakukan kegiatan CSR,” tutup Yuliana. (AM/BA)