Huawei Consumer Business Group Indonesia mengumumkan pembukaan penghargaan film di tingkat Asia Pasifik. Kesempatan itu diumumkan oleh Huawei di sebuah sekolah kehumasan yang ada di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/12).
Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong dan menginspirasi pembuat film profesional modern dan kreator konten untuk meningkatkan kreativitasnya melalui kisah-kisah yang direkam menggunakan smartphone Huawei.
Ini untuk pertama kalinya, pembuat film smartphone dan kreator konten di Indonesia akan mendapatkan penghargaan atas film pendek yang mereka hasilkan dengan menggunakan teknologi Huawei mobile, dan berkompetisi bersama pembuat film dari negara lainnya, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, and Filipina.
Ia berharap, platform ini akan meningkatkan kolaborasi antara pembuat film, kreator konten, dan bakat lainnya di Indonesia, mendorong mereka untuk berbagi pengetahuan mengenai film, memamerkan kemampuan smartphone sinematografi mereka, dan mendapatkan pengakuan dari tingkat nasional dan regional.
Panel juri untuk Huawei Film Awards diisi oleh dua sutradara film terkemuka; Angga Dwimas Sasongko, sutradara dan produser pemenang berbagai penghargaan, serta Tompi, penyanyi yang baru saja meluncurkan debut filmnya baru-baru ini.
Angga dan Tompi telah merampungkan proyek mereka masing-masing, dengan menggunakan HUAWEI Mate 30 Pro sebagai kamera utama. Angga akan memperkenalkan proyek film pendeknya berjudul “Menanti Keajaiban” yang terinspirasi dari lagu milik Padi. Film ini bercerita tentang dua sahabat, Hana dan Rio, yang berkolaborasi untuk menulis kisah cinta dari Kinan dan Karin. Kinan dan Karin bertemu secara kebetulan dan jatuh cinta satu sama lain. Dalam film ini, mereka harus berpisah di stasiun kereta.
Ketika film ini ditulis ulang, ingatan Karin juga terus kembali pada saat sebelum pertemuannya dengan Kinan, namun tidak mengingat siapa dia. Sebaliknya, Kinan selalu mengingatnya dan tidak ingin berpisah dengannya. Saat menyadari bahwa ada “pihak ketiga” yang mengendalikan nasib mereka, Kinan mencoba menemukan cara untuk dekat dengan Tuhan sehingga ia dan Karin dapat bersama selamanya.
Sementara itu, Tompi akan meluncurkan video musik untuk anaknya, Ayesha, yang sepenuhnya direkam menggunakan Mate 30 Pro, menunjukkan banyak kegiatan bergerak dari Ayesha, mulai dari berlari hingga berenang.
“Fitur-fitur videografi yang ada di HUAWEI Mate 30 Pro, mulai dari Cine Camera, Ultra-Slow Motion, 3D-Depth Sensing Camera, dan Kecepatan, Interval, serta ISO Parameter yang bisa disesuaikan telah memungkinkan bagi kami, pembuat film, untuk menghasilkan karya dengan kualitas yang sama seperti menggunakan kamera profesional,” kata Angga. Tompi menambahkan, “Ini akan menjadi kerjasama yang menarik dan pertama kalinya, antara sutradara film dengan merk smartphone.”
Pemenang Film Terbaik Asia Pasifik di HUAWEI Film Awards akan mendapatkan hadiah utama USD 20,000 (atau sekitar Rp 280 juta). Selain itu, seluruh biaya perjalanan ke Bangkok, Thailand untuk menghadiri seremoni penghargaan akan ditanggung oleh Huawei.
Kategori lainnya di penghargaan ini termasuk juga Sutradara Terbaik, Sinematografi Terbaik, Aktor Terbaik (Pria dan Wanita), serta Film Terbaik tingkat negara. Pemenang di masing-masing kategori akan mendapatkan piala dan sertifikat. Pemenang Film Terbaik di Indonesia juga akan mendapatkan hadiah berupa Huawei Mate 30 Pro.
Film yang diikut sertakan harus direkam sepenuhnya menggunakan smartphone Huawei mengikuti tema ‘Empowering Your Possibilities’. Peserta yang naskahnya terpilih akan mendapatkan alokasi biaya produksi dalam tiga tahap.
HUAWEI Film Awards kini dibuka untuk pendaftaran. Semua pembuat film smartphone dan kreator konten dapat mendaftarkan dirinya dari 15 Desember 2019 jam 10:59 PM hingga 15 Februari 2020. Pemenang HUAWEI Film Awards akan diumumkan pada 6 Maret 2020.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai HUAWEI Film Awards, termasuk syarat dan ketentuan dan cara berpartisipasi, kunjungi situs web HUAWEI Film Awards di https://consumer.huawei.com/id/campaign/film-awards/.
Kolaborasi Huawei & LSPR
Untuk HFA, Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations Jakarta. Sejalan dengan visi HFA, LSPR juga mendukung generasi muda para pembuat film untuk berkarya dalam membuat film-film pendek.
“Kami sangat gembira atas kolaborasi yang terjalin antara LSPR dan Huawei untuk kegiatan Penghargaan Film ini. Dan kami berharap ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar antara LSPR dan Huawei untuk kemajuan Industri Film di Kawasan Asia Pasifik. Mahasiswa LSPR telah menghasilkan lebih dari 2000 film pendek selama beberapa tahun terakhir. Dengan kerjasama ini, Huawei telah memberi kami kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas generasi muda dengan melengkapi mereka dengan teknologi terbaru dalam pembuatan film menggunakan smartphone. Dan kami percaya hal ini dapat semakin meningkatkan kreativitas mahasiswa terutama di bidang Pembuatan Film Digital dan akan meningkatkan tingkat Daya Saing secara global untuk mahasiswa kami,” kata Prita Kemal Gani, Pendiri dan Direktur LSPR, Jakarta.(BA)