Makronesia.id, Jakarta – Dunia investasi Indonesia memasuki babak baru dengan kehadiran ID Digital Bonds (IDDB), produk inovatif dari PT Sejahtera Bersama Nano yang resmi diluncurkan sebagai proyek tokenisasi obligasi pertama di Tanah Air. Produk ini membawa perubahan besar dalam cara masyarakat mengakses obligasi, menjadikannya lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan investor.
Di tengah tren digitalisasi keuangan global, IDDB hadir sebagai jembatan antara investasi tradisional dan teknologi blockchain. Dengan mengadopsi konsep Real World Asset (RWA) tokenization, IDDB memungkinkan obligasi konvensional diubah menjadi aset digital berbasis token, memberikan kemudahan akses dan meningkatkan efisiensi dalam transaksi.
Dalam acara peluncurannya yang bertajuk “Where Wealth Meets Innovation”, berbagai pemangku kepentingan di industri keuangan turut hadir, termasuk Gumarus Dharmawan William (CEO PT Sejahtera Bersama Nano), Billy Suryajaya (COO Nanovest), Furiyanto (Group Head Bank Sinarmas), dan Hanif Mantiq (Direktur Utama STAR Asset Management). Kehadiran mereka menegaskan bahwa tokenisasi bukan sekadar tren sesaat, melainkan inovasi yang siap mengubah lanskap investasi di Indonesia.
Saat ini, pasar obligasi masih didominasi oleh investor institusi besar karena tingginya modal yang diperlukan. Transaksi obligasi negara seperti INDON 34 misalnya, memiliki minimum investasi USD 200.000 (sekitar Rp 3,2 miliar), sehingga tidak semua investor dapat mengaksesnya.
Dengan IDDB, PT Sejahtera Bersama Nano berhasil menghadirkan solusi revolusioner: minimum investasi hanya USD 100 (sekitar Rp 1,6 juta). Artinya, individu yang sebelumnya tidak mampu berinvestasi dalam obligasi kini dapat ikut serta, memperluas pasar dan membuka peluang baru bagi investor ritel.
Kepercayaan publik terhadap IDDB pun mulai terbukti. Setelah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sandbox pada 8 Oktober 2024, proyek ini telah menarik lebih dari 100 investor dengan total aset kelolaan mencapai USD 79.315 (sekitar Rp 1,29 miliar) per Januari 2025.
Di tengah fenomena capital outflow yang tercatat mencapai Rp 8,81 triliun pada Desember 2024, kehadiran IDDB diharapkan mampu mengurangi arus keluar modal dan memperkuat investasi dalam negeri.
Pasar tokenisasi global mengalami pertumbuhan pesat. Berdasarkan data Research and Markets, nilai pasar tokenisasi diproyeksikan meningkat dari USD 2,8 miliar pada 2023 menjadi USD 8,32 miliar pada 2028, dengan CAGR 24,6%.
Gumarus Dharmawan William, CEO PT Sejahtera Bersama Nano, optimistis bahwa IDDB akan menghadirkan likuiditas, transparansi, dan aksesibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar obligasi Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan regulator dan menghadirkan solusi investasi yang lebih inklusif bagi masyarakat. Dengan IDDB, investor kini bisa mengakses aset berkualitas tinggi dengan cara yang lebih mudah dan efisien,” ujarnya.
Bagi calon investor yang tertarik, token IDDB dapat dibeli melalui website resmi iddb.nanovest.io. Nanovest, sebagai crypto exchange terdaftar, menjamin pengalaman investasi yang aman dan nyaman, terutama bagi generasi muda yang ingin mulai berinvestasi di aset digital.
Dengan langkah besar ini, Indonesia resmi memasuki era baru dalam dunia investasi digital. IDDB bukan hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi juga simbol dari masa depan investasi yang lebih inklusif, transparan, dan efisien. Apakah ini akan menjadi titik awal revolusi finansial di Indonesia? Waktu yang akan menjawab. (EHS-01)