Kejutan Suhu Dingin di Musim Kemarau: Bagaimana Warga Indonesia Menghadapinya

0
115

Makronesia.id, Jakarta – Musim kemarau tahun ini membawa kejutan tak terduga bagi beberapa wilayah di Indonesia, di mana suhu malam hari turun drastis meskipun cuaca siang hari tetap panas. Fenomena ini terjadi karena adanya angin timur dari Australia, yang dikenal sebagai monsoon dingin Australia, yang membawa udara kering dan dingin ke arah Indonesia bagian Selatan khatulistiwa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa kondisi langit cerah dan minimnya awan memperkuat efek ini, dengan radiasi panas bumi yang mudah terlepas di malam hari. Hal ini membuat beberapa wilayah, seperti pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, merasakan suhu malam yang lebih dingin dari biasanya, meskipun dalam musim kemarau yang kering.

“Perubahan suhu yang signifikan seperti ini mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” kata Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel. “Kami melihat peningkatan kasus flu, ISPA, dan masalah kesehatan lainnya terkait dengan paparan udara dingin yang tidak terbiasa bagi banyak orang.”

Dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrim ini, langkah-langkah perlindungan di dalam rumah menjadi krusial. Isolasi yang baik pada dinding, atap, dan lantai diimbangi dengan perawatan atap dan sistem talang yang cermat untuk mencegah kebocoran. Penggunaan tirai tebal untuk menahan udara dingin dari jendela, serta perhatian terhadap ventilasi dan kelembapan udara dalam ruangan, juga ditekankan sebagai langkah penting.

“Kami merekomendasikan untuk menggunakan pemanas ruangan dengan bijak untuk menjaga suhu yang nyaman di dalam rumah,” tambah Fredy Yanto, Co-Founder dan Co-CEO Gravel. “Perawatan rutin dan peremajaan rumah sangat penting untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrim, seperti yang kita alami saat ini.”

Sebagai upaya preventif, Gravel telah memperluas layanan mereka dengan fitur Gravel Maintenance, yang menawarkan pemantauan dan peremajaan rutin untuk elemen-elemen rumah. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra bagi rumah tangga Indonesia dalam menghadapi fluktuasi cuaca yang semakin tidak terduga.

Dengan mengambil langkah-langkah preventif ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga kenyamanan dan kesehatan di musim kemarau yang tidak menentu ini. Persiapan yang baik dan perawatan yang terencana adalah kunci untuk memastikan bahwa rumah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga. (EHS-01)

Artikulli paraprakHut ke-9, DORE by LeTAO Hadirkan Pengalaman LeTAO Jepang Kue dan Kudapan Manis
Artikulli tjetërCoursera Meluncurkan Inisiatif Terbaru untuk Menghadapi Permintaan Keterampilan GenAI yang Meningkat di Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini