JAKARTA, Makronesia.id – Kelompok Kerja Green & Sustainable dari Dewan Penasihat Bisnis ASEAN atau ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) mengumumkan pengangkatan Lauren Blasco, Principal dan Kepala ESG AC Ventures, sebagai anggota Pusat Keunggulan Karbon atau Carbon Center of Excellence (CCoE).
ASEAN secara resmi dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. organisasi ini adalah persekutuan politik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia tenggara. Kelompok ini terdiri dari sepuluh negara. Persekutuan ini memiliki luas total sekitar 4.522.518 km² dan diperkirakan memiliki populasi sekitar 668 juta jiwa, yang merupakan sekitar 8,5 persen dari total populasi global.
Sejarahnya, ASEAN-BAC yang diluncurkan pada bulan April 2003, didirikan dengan mandat untuk memberikan umpan balik dan panduan dari sektor swasta guna mendorong upaya integrasi ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, kegiatan mereka terutama difokuskan pada memfasilitasi kerjasama bisnis dan kebijakan antara negara-negara anggota.
Sementara, ASEAN CCoE bertujuan untuk mempromosikan pemahaman mengenai pasar karbon bagi para pemimpin bisnis, peserta pasar, dan regulator. Pusat ini akan membangun berdasarkan inisiatif warisan B20 Indonesia dan meluncurkan ASEAN Alliance on Scaling Carbon Markets (AASCM) yang akan mendorong peningkatan pasar karbon sukarela dan pasar kepatuhan di wilayah tersebut.
Pada 2023, Indonesia memegang jabatan sebagai Ketua ASEAN. CCoE ASEAN berencana untuk melakukan beberapa inisiatif, termasuk Pusat Pengetahuan Karbon (Carbon Knowledge Hub). Pusat ini akan menjadi tempat penyimpanan sumber daya yang dirancang khusus untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang tepat kepada para pelaku utama, seperti penjual kredit dan investor, dalam menghadapi pasar karbon. Selain itu, CCoE juga akan meluncurkan Pusat Berbagi Praktik (Practice Sharing Center) yang akan menyelenggarakan pertukaran pengetahuan dan sesi pembangunan kapasitas untuk membantu bisnis memahami dan merumuskan strategi terkait pasar karbon. Selanjutnya, ACSCM akan menjadi pusat perhatian dalam kemitraan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan skala pasar karbon.
Lauren telah berkomitmen untuk menjalani masa jabatan lima tahun sebagai penasihat resmi kepada para pemangku kepentingan publik dan swasta di seluruh wilayah ASEAN tentang cara membangun, meluncurkan, dan mengembangkan pasar karbon.
Lauren Blasco, Kepala ESG AC Ventures menjelaskan, “Saya sangat terhormat dapat bergabung dengan Pusat Keunggulan Karbon ASEAN-BAC. Ini adalah kesempatan unik untuk membentuk dan membimbing masa depan pasar karbon sukarela dan berkepatuhan di Indonesia dan seluruh wilayah ASEAN. Saya percaya bahwa pasar karbon ini adalah alat yang sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim dan menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi semua orang.”
Lauren menambahkan, “Saya sangat antusias untuk bekerja sama dengan mitra lokal, regional, dan internasional dalam menciptakan solusi pasar karbon yang efektif dan adil yang dapat memicu perubahan dan mendorong kemajuan nyata. Bersama-sama, saya yakin kita dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat kita.”
Dharsono Hartono, Legacy Lead of the ASEAN Net Zero Hub and Carbon Center of Excellence mengatakan, “Pusat Keunggulan Karbon ASEAN-BAC merupakan mercusuar inovasi dan tindakan melawan perubahan iklim. Misi kami adalah mendorong ekonomi ASEAN menuju emisi net-zero, membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik. Dengan kehadiran Lauren sebagai ahli dalam pengelolaan karbon, kami mendorong misi kami lebih jauh. Pengetahuannya dan komitmennya tanpa diragukan lagi akan mempercepat langkah kami menuju lanskap bisnis netral karbon di ASEAN.”
Mewakili AC Ventures, bekerja sama dengan Boston Consulting Group dan dengan dukungan dari The Upright Project di Finlandia, Lauren baru-baru ini menetapkan standar ESG yang dapat diukur pertama untuk sektor teknologi di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui laporan dampak yang paling mendalam dan berbasis data hingga saat ini tentang ekonomi digital lokal. Selain itu, ia juga duduk di dewan Waste4Change, startup pengelolaan limbah bertanggung jawab terkemuka di negara tersebut.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) juga baru-baru ini memilih Lauren untuk bergabung dengan tim tugas ESG yang baru dibentuk, sebuah kelompok elit pemangku kepentingan di negara tersebut, yang dibentuk dan diluncurkan pada sela-sela Pertemuan B20 di Bali pada November 2022. Kelompok ini terdiri dari tokoh-tokoh korporat dan pemimpin bisnis terkemuka yang telah diminta untuk merancang dan mengusulkan rencana aksi yang tidak memandang sektor tertentu yang akan membantu menetapkan aturan untuk standar ESG dan kepatuhan secara nasional.
Lauren memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun sebagai praktisi keberlanjutan dan dampak di sektor swasta, publik, dan pendidikan. Ia telah menjabat dalam beberapa posisi, termasuk sebagai Director of Sustainability at Potato Head Group, Executive Director at Clean the World, Guest Lecturer at the National University of Singapore, Adjunct Professor at The University of Hong Kong, lead consultant on projects with The National Environment Agency in Singapore, Think Tank/Incubator participant at Asia P3 hub, Incubation Network, Second Muse, Responsible Business Forum. Selain itu, Lauren kerap menjadi pembicara dalam berbagai panel ESG di seluruh Asia Pasifik.
Tentang AC Ventures
AC Ventures merupakan perusahaan modal ventura terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) tahap awal yang berfokus pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Memiliki misi untuk bermitra dan mendukung pengusaha melalui berbagai aspek, AC Ventures memberikan bantuan modal, pengalaman operasional, pengetahuan industri, jaringan lokal yang mendalam, serta sumber daya yang dapat membantu pengusaha dan bisnis untuk menciptakan nilai. Visi AC Ventures adalah menjadi generational partner bagi para pendiri yang mendorong perubahan positif bagi Indonesia dan sekitarnya melalui usaha yang didukung teknologi.
AC Ventures mengelola lebih dari US$500 juta Asset Under Management (AUM) yang diinvestasikan di lima dana. Sejak 2012, Mitra AC Ventures telah berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk pada nama-nama paling ikonik di ekosistem digital Asia Tenggara. Mitra Pendiri AC Ventures, yakni Adrian Li, Michael Soerijadji, Helen Wong, dan Pandu Sjahrir memimpin tim yang terdiri lebih dari 35 profesional yang berkantor pusat di Jakarta dan Singapura.