Meningkatkan Edukasi Kripto: OJK dan Pelaku Industri Bersinergi untuk Hadapi Risiko Investasi

0
14

Makronesia.id, Jakarta — Di tengah lonjakan minat terhadap aset kripto di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin gencar memperkuat edukasi keuangan terkait dengan investasi aset digital. Langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat lebih memahami potensi dan risiko yang ada dalam berinvestasi di pasar yang volatil ini.

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama OJK adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. “Kami ingin sosialisasi dan edukasinya sampai ke seluruh lapisan masyarakat, bahwa instrumen ini masih tergolong spekulatif dengan tingkat risiko yang cukup tinggi,” ujarnya pada acara peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024.

Berdasarkan laporan CoinGecko, Indonesia saat ini menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah investor crypto degen terbanyak, menyumbang 3,96% dari total transaksi spekulatif global. Istilah crypto degen merujuk pada investor yang sering berinvestasi dalam aset kripto berkapitalisasi kecil dengan potensi imbal hasil yang besar, namun penuh risiko. Posisi pertama dalam daftar ini ditempati oleh Amerika Serikat, dengan kontribusi sebesar 16,83%.

Selain itu, data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa aset kripto populer di Indonesia seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) memiliki volatilitas yang sangat tinggi, sementara aset seperti Pepe (PEPE) semakin diminati meski dikenal sebagai salah satu kripto berisiko.

Rieka Handayani, VP Marketing & PR Tokocrypto, melihat fenomena ini sebagai cerminan tingginya ketertarikan investor Indonesia terhadap aset kripto dengan risiko tinggi. “Banyak investor di Indonesia tertarik pada aset-aset ini karena potensi keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait kurangnya pemahaman tentang risiko yang terlibat,” katanya.

Tokocrypto, salah satu platform kripto terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan akses investasi, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan melalui berbagai program edukasi. Rieka menjelaskan bahwa melalui platform mereka, para pengguna diperkenalkan pada konsep-konsep investasi yang bertanggung jawab, seperti pentingnya diversifikasi dan manajemen risiko. “Melalui program Tokocrypto Lite dan berbagai fitur edukasi lainnya, kami ingin membantu investor pemula memahami bahwa meskipun imbal hasil bisa besar, risikonya juga sangat tinggi, terutama pada aset-aset spekulatif,” tambahnya.

Meskipun investasi kripto yang bersifat spekulatif masih diminati banyak pihak, OJK terus mendorong pentingnya pengawasan regulasi yang lebih ketat. Hasan Fawzi menekankan bahwa kolaborasi antara regulator dan pelaku industri sangat penting untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman dan transparan. “Kami berharap industri kripto dapat bekerja sama dengan kami untuk menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan mengurangi tren investasi yang terlalu spekulatif,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, Tokocrypto juga telah meluncurkan Tokocrypto Academy, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dunia kripto dan investasi yang lebih bijak. Program ini telah menjangkau lebih dari 40.000 peserta di 30 kota, 15 universitas, dan 30 komunitas besar di Indonesia sepanjang tahun 2024.

Melalui langkah-langkah edukasi yang lebih intensif, baik OJK maupun pelaku industri seperti Tokocrypto berharap dapat membangun ekosistem investasi yang lebih seimbang, aman, dan transparan. Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat berinvestasi dengan lebih cerdas, mengelola risiko dengan bijak, dan memaksimalkan potensi keuntungan di dunia kripto yang terus berkembang. (EHS-01)

Artikulli paraprakHitachi Vantara Luncurkan Solusi Penyimpanan Data Terbaru untuk Mendukung Kebutuhan AI dan Analitik
Artikulli tjetërMemasuki Milad Ke-15, Unit Usaha Syariah OCBC Tampil dengan Pertumbuhan Pesat dan Inovasi Layanan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini