Makronesia.id, Serang – Semen Merah Putih mengambil langkah signifikan dalam mendukung pengembangan tenaga kerja konstruksi di Indonesia dengan menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Angkatan XV dan XVI.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Jasa Konstruksi Wilayah III (BJKW) Jakarta dan Komisi V DPR RI, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor konstruksi.
Acara yang berlangsung pada 25-28 September 2024 ini diikuti oleh 100 peserta, terbagi dalam dua batch. Dalam sambutannya, Kepala BJKW III, Samuel E.D.P Tampubolon, menekankan pentingnya kompetensi dalam pembangunan infrastruktur.
Ia menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah modal penting, selain teknologi dan modal usaha, untuk menciptakan proyek-proyek berkualitas.
“Keandalan dan kompetensi pekerja konstruksi adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas infrastruktur. Oleh karena itu, pembinaan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi sangat diperlukan,” ujar Samuel, mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Semen Merah Putih, sebagai mitra strategis, turut berkomitmen dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil melalui program Mandor Pintar Institute.
Galih Soetrisno, Brand & Communication Manager Semen Merah Putih, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mencetak tenaga konstruksi yang kompeten dan handal, demi meningkatkan kualitas infrastruktur di seluruh Indonesia.
“Dengan meningkatkan kompetensi tenaga kerja, kita juga berupaya meningkatkan mutu bangunan dan kesejahteraan pekerja,” tambah Galih.
Samuel juga menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian PUPR, yang berfokus pada keselamatan kerja dan keberhasilan proyek. Dengan tenaga kerja yang bersertifikat, diharapkan tingkat kecelakaan kerja dan kegagalan konstruksi dapat berkurang.
“Tenaga kerja konstruksi yang kompeten adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Samuel.
Program pelatihan ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga memberikan pemahaman tentang keselamatan kerja, manajemen proyek, dan komunikasi. Pengetahuan ini penting untuk menciptakan kolaborasi yang efektif di lapangan.
H. Tubagus Haerul Jaman, Anggota Komisi V DPR RI, mengapresiasi kerja sama antara industri dan pemerintah. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas.
“Penting bagi kita memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur dikerjakan oleh tenaga kerja yang bersertifikat dan kompeten,” tegas Tubagus.
Galih menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya Semen Merah Putih untuk mendukung ekosistem konstruksi yang lebih baik, bukan hanya dengan produk berkualitas, tetapi juga dengan peningkatan kompetensi pekerja.
Mandor Pintar Institute (MPI) menawarkan berbagai pelatihan dan sertifikasi sesuai dengan standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
“Investasi dalam pengembangan SDM adalah investasi untuk masa depan. Dengan pelatihan berkualitas, MPI diharapkan dapat menjadi solusi untuk tantangan sektor konstruksi dan membuka peluang kerja yang lebih baik,” ujar Galih.
MPI berkomitmen untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memahami praktik terbaik dalam industri konstruksi. Dengan edukasi menyeluruh, diharapkan kualitas bangunan yang dihasilkan akan lebih tinggi.
“Melalui program sertifikasi ini, kami berharap dapat mencetak tenaga kerja konstruksi yang profesional dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” tutup Galih.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Semen Merah Putih berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan pekerja konstruksi di Indonesia. (EHS-01)