Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, total realisasi investasi di Labuan Bajo pada kuartal pertama tahun 2024 hampir mencapai Rp570 miliar dan diharapkan terus meningkat seiring dengan hadirnya akses pendukung di wilayah itu.
Menparekraf Sandiaga yang hadir secara daring dalam “Sarasehan Networking Dinner dan Pagelaran Budaya” di TMII, Jakarta, Minggu (18/8/2024) mengatakan, sejak tahun 2020, Labuan Bajo, NTT, sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas telah menerima investasi signifikan terutama untuk pengembangan infrastruktur dan pariwisata.
“Hal ini membuat Labuan Bajo berada di posisi keempat dengan nilai realisasi investasi tertinggi dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas,” kata Sandiaga.
Pada 2023, tercatat total nilai realisasi investasi di Labuan Bajo, NTT, mencapai Rp5,2 triliun. Dan ini menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kontributor terbesar dari 15 sektor penyumbang investasi yang ada di NTT.
Dalam waktu dekat, Sandiaga mengungkapkan, akan ada rute penerbangan internasional di NTT, yaitu penerbangan perdana oleh maskapai Air Asia pada 3 September 2024 dengan rute Kuala Lumpur – Labuan Bajo.
Diharapkan rute penerbangan internasional lainnya seperti dari Australia dan Singapura akan segera menyusul.
“Pencapaian ini membuktikan NTT makin mengejar pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi pada penerimaan negara, daerah, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas lagi. Dan untuk mewujudkan NTT yang maju perlu kolaboraksi dari seluruh stakeholder termasuk diaspora NTT di Jakarta dan dimanapun berada,” ujar Sandiaga.
Dalam kegiatan yang mengusung tema “From Culture to Capital Investing in the Future For Better NTT” dipadukan dengan Pagelaran Budaya NTT ini, diharapkan berbagai potensi, tantangan, dan isu-isu yang perlu diatasi tergali dalam upaya menciptakan lingkungan investasi di NTT yang lebih kondusif.
Sarasehan ini sekaligus menjadi platform untuk membangun jaringan dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan baik pemerintah, para pelaku industri, maupun investor dan menjadi ruang bersama, khususnya diaspora NTT untuk berbagi informasi tentang kondisi ekonomi, regulasi, dan peluang bisnis. Di samping meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek investasi di NTT.
Salah satu narasumber Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira mengungkapkan hal-hal sederhana seperti mengemas gula aren dan kopi dalam bentuk sachetan itu harus kita mulai dan kita dorong.
“Teman-teman di Kemenparekraf juga saya yakin saat ini tengah bekerja keras juga untuk membantu dan mendorong perkembangan dan peningkatan produk ekonomi kreatif dan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores terutama,” kata Andreas.
Sebab selama ini yang lebih banyak orang tahu adalah Labuan Bajo. Menurut Andreas seluruh pihak perlu bersama-sama berfikir bagaimana pergerakan wisatawan itu bergeser ke destinasi lainnya yang ada di Flores dan Nusa Tenggara Timur.
“Karena NTT kita ini indah, destinasinya dikenal dan produknya pun bisa ikut dikena,” kata Andreas.
Selain itu, sejumlah narasumber yang hadir memberikan insight atau gagasan di antaranya Anggota DPD RI, 2019 – 2024 Dapil Nusa Tenggara Timur, Angelius Wake Kako, yang membahas strategi pembangunan ekonomi NTT yang inklusif dan berkelanjutan melalui investasi dan kemitraan.
Kemudian Head of Democratic Governance and Poverty Reduction UNDP Indonesia, Siprianus Bate Soro, yang berbicara tentang topik pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di NTT melalui strategi integral demokrasi dan akselerasi investasi. Dan Kepala Badan Perwakilan NTT di Jakarta, Donald Isaac.
ayur