Makronesia.id, Batang Toru – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, telah mengambil langkah konkret untuk memperkuat dedikasinya terhadap pengelolaan lingkungan. Sepanjang Juni 2024, perusahaan ini menanam 3.310 bibit pohon dan memperluas fasilitas pembibitan tanaman mereka menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari sebelumnya.
Rahmat Lubis, General Manager Operasional PT Agincourt Resources, menekankan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, “Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan,” sebagai panggilan untuk mengatasi tantangan lingkungan terbesar saat ini: mempercepat restorasi lahan yang terdegradasi. Beliau menekankan bahwa langkah-langkah ini selaras dengan inisiatif berkelanjutan perusahaan.
“Kami sangat gembira merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tindakan nyata yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Inisiatif konservasi kami bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan yang berkelanjutan,” ujar Rahmat.
Berlokasi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, PT Agincourt Resources telah mengintegrasikan rehabilitasi lahan ke dalam operasi pertambangannya melalui penanaman pohon di area reklamasi dan hutan asli. Hingga Juni 2024, perusahaan telah menanam 4.567 bibit pohon di area reklamasi dan 8.860 bibit pohon di hutan asli, dengan total luas area reklamasi mencapai 64,52 hektar.
“Kegiatan reklamasi ini sejalan dengan kewajiban izin usaha pertambangan kami dalam manajemen lingkungan, reklamasi, dan pascatambang seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018,” jelas Rahmat.
Dengan memperluas fasilitas pembibitan tanaman mereka, PT Agincourt Resources bertujuan mendukung riset dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan serta keanekaragaman hayati di sekitar Tambang Emas Martabe. Mahmud Subagya, Manager Lingkungan PT Agincourt Resources, menyoroti tujuan ekspansi tersebut.
“Selain meningkatkan produksi bibit, perluasan nursery kami mendukung upaya reklamasi pascatambang dan program keanekaragaman hayati,” ujar Mahmud. Perluasan ini termasuk pembangunan laboratorium mikoriza untuk menganalisis spora dan keanekaragaman mikoriza dari area reklamasi dan hutan asli.
“Hasil penelitian ini akan membantu mengidentifikasi praktik reklamasi lahan yang optimal. Selain itu, program ini dapat menghasilkan pupuk hayati mikoriza yang bermanfaat bagi area operasional Martabe dan masyarakat lokal,” tambah Mahmud.
Setiap tahun, nursery PT Agincourt Resources menghasilkan sekitar 48.000 bibit tanaman lokal seperti Torop (Artocarpus elasticus), Simarbaliding (Ixonanthes reticulata), Medang (Litsea elliptica), Pulai (Alstonia scholaris), Kapur Barus (Dryobalanopssp), dan Kruing (Dipterocarpus sp).
Selain dari aspek lingkungan, PT Agincourt Resources juga aktif dalam edukasi dan sosialisasi. Mereka menyelenggarakan seminar tentang strategi restorasi lahan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dan konservasi hutan hujan tropis, serta mengadakan Lomba Desa Ramah Lingkungan sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Agincourt Resources menegaskan komitmennya dalam menjaga lingkungan, mengintegrasikan praktik bisnis yang bertanggung jawab sosial dan lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional mereka. (EHS-01)