Merajut Kolaborasi: 100 Pakar Bersatu Demi Green Card UNESCO untuk Toba Caldera

Feature60 Dilihat

Makronesia.id, Jakarta – Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TC-UGGp) tengah bersiap menghadapi tantangan besar: revalidasi statusnya oleh UNESCO. Untuk mewujudkan impian mempertahankan predikat prestisius ini, Badan Pengelola TC-UGGp menggandeng Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dalam sebuah kolaborasi strategis yang melibatkan 100 pakar lintas bidang.

Komitmen ini mengemuka dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) yang digelar di Medan pada 11 Februari 2025. Pertemuan tersebut menjadi titik awal sinergi antara BP TC-UGGp dan KMDT guna memastikan kelangsungan pengelolaan Geopark Toba yang berkelanjutan, sesuai dengan rekomendasi UNESCO.

General Manager BP TC-UGGp, Dr. Azizul Kholis, menegaskan bahwa partisipasi masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga keberlanjutan geopark. “Kami menyambut baik kolaborasi ini karena salah satu rekomendasi utama UNESCO adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat. Dengan bergandengan tangan, kita bisa mencapai tujuan ini lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum KMDT St. Edison Manurung, Ketua DPW KMDT Prof. Dr. Binari Manurung, serta sejumlah tokoh dan akademisi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian Geopark Toba. Bahkan, Gubernur Sumatera Utara ke-17, Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, yang pernah menggagas regulasi terkait Badan Pengelola Kaldera Toba, juga hadir memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

100 Pakar untuk Masa Depan Geopark Toba

Dalam rangka memperkuat aspek akademik dan penelitian, BP TC-UGGp menggandeng 100 pakar dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari geologi, ekologi, kepariwisataan, hingga pemberdayaan masyarakat. Para akademisi ternama seperti Prof. Dr. Syawal Gultom, Prof. Dr. Binari Manurung, Prof. Dr. Robet Sibarani, dan banyak lainnya telah menyatakan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam upaya besar ini.

Dengan bergabungnya para pakar, diharapkan akan lahir inovasi serta program berbasis riset yang dapat memperkuat posisi Geopark Toba di tingkat global. “Kami ingin memastikan bahwa langkah yang kita ambil benar-benar berbasis sains dan bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ungkap Azizul.

Menatap Masa Depan: MoU dan Aksi Konkret

Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, BP TC-UGGp dan KMDT sepakat untuk segera menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Kesepakatan ini akan menjadi landasan bagi aksi nyata di lapangan guna memenuhi persyaratan UNESCO.

“Kolaborasi ini bukan hanya sebatas wacana. Kami ingin memastikan bahwa seluruh rekomendasi UNESCO dapat direalisasikan, sehingga Geopark Toba tetap menjadi kebanggaan Indonesia,” ujar Ketua DPW KMDT Sumut, Prof. Dr. Binari Manurung.

Diskusi pun ditutup dengan momen simbolis: penyerahan buku “100 Tokoh Melayu Nusantara” oleh Tengku Erry Nuradi kepada Ketua Umum KMDT, Edison Manurung. Sebuah tanda bahwa sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebersamaan adalah pilar utama dalam menjaga warisan alam dan budaya Toba Caldera.

Dengan kolaborasi yang semakin solid, harapan untuk memperoleh kembali Green Card UNESCO bukan sekadar mimpi. Kini, Toba Caldera bersiap menatap masa depan dengan langkah yang lebih mantap dan terarah. (EHS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *