Makronesia.id, Jakarta – Perkembangan pesat dalam industri aset kripto di Indonesia mulai menyentuh wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terdampak. Reku, platform terkemuka dalam investasi dan jual-beli aset kripto, mencatat lonjakan pengguna dari luar pulau Jawa sebesar lebih dari 60% dibandingkan tahun lalu. Tren ini menggambarkan adanya pergeseran signifikan dalam adopsi kripto di seluruh nusantara.
Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI, mengungkapkan bahwa peningkatan ini terjadi pada kuartal kedua 2024. “Pertumbuhan signifikan ini terutama terlihat di Kalimantan dan Sulawesi. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi industri kripto di Indonesia, dan kami yakin adopsi kripto akan semakin meluas ke seluruh wilayah,” jelas Robby.
Kepercayaan yang meningkat terhadap platform Reku juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ini. Robby menyebutkan komitmen Reku terhadap keamanan dan edukasi sebagai kunci utama. “Kami secara rutin merilis audit Proof of Solvency dan menghadirkan Portal Transparansi, serta melaksanakan program literasi kripto bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah,” tambahnya.
Robby juga menekankan pentingnya memilih platform investasi yang legal. “Investasi pada platform yang memiliki izin resmi melindungi masyarakat dari risiko keamanan yang lebih tinggi. Platform global yang tidak berizin sering kali memiliki risiko yang tidak terjamin,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, Reku akan mendukung perhelatan Coinfest Asia di Bali dengan sejumlah kegiatan pendamping. Acara ini diharapkan dapat memperluas edukasi tentang pentingnya berinvestasi di exchange lokal serta memperkuat ekosistem kripto Indonesia di kancah global.
“Dengan beroperasi sesuai ketentuan Bappebti, Reku menerapkan standar tinggi untuk keamanan, termasuk skema Know-Your-Customer (KYC) dan keanggotaan Bursa Kripto. Semua ini dilakukan untuk melindungi investor dan memastikan pengalaman berinvestasi yang nyaman,” ujar Robby.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, menyatakan optimisme serupa. “Indonesia berada di peringkat ketujuh global dalam jumlah investor kripto menurut 2023 Global Crypto Caption Index. Ini menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan industri kripto di negara kita,” ujarnya.
Tirta juga menyoroti pentingnya berinvestasi di exchange yang terdaftar. “Keamanan adalah elemen krusial. Transaksi di exchange global yang tidak berizin berisiko tinggi. Bappebti terus meninjau regulasi untuk meminimalkan capital outflow dan mendukung ekosistem kripto di Indonesia,” jelasnya.
Bappebti mendukung upaya edukasi yang dilakukan Reku dan platform lain. “Kami berharap inisiatif ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di platform terdaftar, sehingga dapat menghindari investasi ilegal,” tutup Tirta.
Dengan dukungan kuat dari regulator dan komitmen platform lokal seperti Reku, masa depan industri kripto di Indonesia tampak menjanjikan, dengan harapan untuk pertumbuhan yang lebih luas dan berkelanjutan di seluruh wilayah. (EHS-01)