Peringatan dari BSA | The Software Alliance: Penggunaan Perangkat Lunak Ilegal di Proyek Infrastruktur Publik Membahayakan Keamanan Publik

0
183

Makronesia.id, Jakarta — BSA | The Software Alliance menyampaikan peringatan terkait tren penggunaan perangkat lunak ilegal yang masih berlanjut dalam sektor teknik dan desain selama setahun terakhir. Perusahaan-perusahaan besar di sektor ini terus menggunakan perangkat lunak ilegal, yang mengkhawatirkan mengingat beberapa dari mereka terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur publik yang sangat penting.

Tindakan penegakan hukum di seluruh wilayah menunjukkan bahwa beberapa perusahaan terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur yang sangat krusial. BSA | The Software Alliance memperingatkan bahwa penggunaan perangkat lunak ilegal dalam proyek-proyek ini dapat membahayakan keamanan publik.

Tarun Sawney, Direktur Senior BSA, menyatakan, “Setiap CEO dan pemimpin bisnis di industri teknik dan desain sebaiknya menjadikan resolusi tahun baru sebagai momentum untuk mengelola asset perangkat lunak mereka dengan hati-hati. Pemerintah di seluruh wilayah harus selalu memantau penggunaan perangkat lunak dalam proyek-proyek pekerjaan publik untuk memastikan bahwa semua proyek infrastruktur yang didanai oleh pajak menggunakan perangkat lunak yang aman, terjamin, dan berlisensi.”

Perangkat lunak ilegal rentan terhadap ancaman siber yang semakin meningkat di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, kerugian akibat pelanggaran data mencapai rekor tertinggi lebih dari $3 juta pada tahun 2023, mengalami peningkatan 6% dari tahun sebelumnya.

Dengan dimulainya tahun baru, sangat penting bagi perusahaan, terutama yang terlibat dalam proyek infrastruktur penting, untuk mengadopsi praktik terbaik yang bertujuan melawan penggunaan perangkat lunak ilegal. BSA telah merumuskan lima langkah untuk memandu organisasi dalam memastikan kepatuhan perangkat lunak dan meningkatkan keamanan dan keselamatan siber.

  1. Jadikan Perangkat Lunak Berlisensi sebagai Pertahanan Utama: Perangkat lunak berlisensi bukan hanya untuk kepatuhan, tetapi juga sebagai strategi utama dalam melawan kejahatan siber. Perangkat lunak berlisensi mendapatkan pembaruan keamanan terbaru, menjaga keamanan sistem.
  2. Beli dari Vendor Sah dan Terpercaya: Pilih vendor yang sah untuk memastikan perangkat lunak asli dan bebas dari kode berbahaya. Vendor sah memberikan pembaruan dan dukungan rutin untuk meningkatkan fungsionalitas dan keamanan perangkat lunak.
  3. Bangun Sistem Manajemen Aset Kuat: Lakukan audit berkala terhadap lisensi perangkat lunak. Manajemen aset yang efektif membantu mencegah penggunaan perangkat lunak ilegal dan meningkatkan keamanan siber.
  4. Bentuk Budaya Kepatuhan dan Keamanan Siber: Tingkatkan kesadaran karyawan tentang kepatuhan dan keamanan siber. Libatkan mereka aktif dalam upaya meningkatkan keamanan siber organisasi.
  5. Buat Kebijakan Praktis untuk Semua Karyawan: Bentuk kebijakan yang dapat diterapkan oleh semua karyawan untuk melaporkan ketidakpatuhan dan potensi risiko keamanan. Terapkan pembatasan akses ke perangkat lunak hanya untuk karyawan yang terlatih.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan perangkat lunak ilegal dapat berujung pada konsekuensi hukum serius. Menetapkan prioritas pada kepatuhan perangkat lunak tidak hanya menjadi dasar, tetapi juga langkah kritis untuk memastikan keamanan jangka panjang dan keselamatan bagi individu dan organisasi. (EHS-01)

Artikulli paraprakDuolingo English Test (DET) Raih Kesuksesan di Indonesia, Menarik Minat Pelajar untuk Studi ke Luar Negeri
Artikulli tjetërGRP Bergabung dalam Inisiatif Near Zero Steel 2030 untuk Mendorong Produksi Baja Berkelanjutan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini