Makronesia.id, Jakarta – Baru-baru ini, hasil survei oleh media kripto berskala global, AMBCrypto, telah mengungkap tren menarik dalam preferensi investor kripto. Dari 557 responden yang tersebar di berbagai belahan dunia, sebanyak 53,7% dari para trader, investor, dan analis lebih memilih koin meme daripada Bitcoin. Survei tersebut juga menemukan bahwa tidak hanya menyatakan preferensi mereka, tetapi sebanyak 36,8% responden juga telah mengalokasikan sebagian portofolio mereka ke koin meme yang terinspirasi dari meme dan gambar online viral lainnya.
Menyikapi hasil survei ini, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, mengamati bahwa popularitas koin meme memang tengah berkembang pesat. “Koin meme atau memecoin menjadi salah satu sektor di aset kripto yang tumbuh signifikan. Kehadirannya bukan hanya berdasarkan volatilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan imbal hasil, tetapi juga karena mengikuti tren terkini,” ungkap Fahmi.
Dari segi performa pasar, memecoin juga menunjukkan kinerja yang kompetitif dibandingkan dengan aset kripto lainnya. Contohnya, beberapa memecoin yang berbasis di blockchain Solana (SOL) telah mencatat lonjakan harga yang signifikan. Fahmi menambahkan bahwa kenaikan harga beberapa memecoin bahkan melampaui kinerja Bitcoin, seperti dogwifhat (WIF) yang melonjak hingga 1.768% tahun ini dan Bonk (BONK) yang mencatat kenaikan 123%.
Namun demikian, meskipun preferensi terhadap memecoin menunjukkan tren peningkatan, survei juga menunjukkan bahwa 65,5% responden masih memiliki Bitcoin. Ini menegaskan bahwa Bitcoin tetap menjadi primadona di tengah perkembangan tren koin meme.
Fahmi juga menyoroti optimisme terhadap Bitcoin di masa depan. Sebagian besar responden survei percaya bahwa Bitcoin dapat meningkat hingga 80% menuju Desember 2024, dengan harga Bitcoin yang bisa mencapai $121,953 pada akhir tahun tersebut.
Berbicara tentang kondisi pasar kripto secara keseluruhan, Fahmi menyatakan bahwa pasar saat ini berada pada siklus bullish tahap awal. Tantangan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat yang mulai melambat dapat menjadi persepsi positif bagi investor kripto, karena hal ini dapat mendorong The Fed untuk mengambil kebijakan penurunan suku bunga, yang akan berdampak positif bagi pasar kripto.
Fahmi menambahkan bahwa investor dihimbau untuk tetap menyesuaikan strategi sesuai dengan tujuan investasi atau trading mereka. Bagi mereka yang mencari volatilitas tinggi, memecoin bisa menjadi pilihan untuk memanfaatkan margin pergerakan harga, sementara bagi investor pemula atau jangka panjang, strategi DCA (dollar cost averaging) masih cukup ideal untuk dijalankan.
Dengan demikian, hasil survei ini memberikan gambaran yang menarik tentang preferensi investor kripto saat ini, dengan memecoin yang mendominasi perhatian, sementara Bitcoin tetap menjadi pilihan utama di tengah dinamika pasar yang terus berubah. (EHS-01)