Makronesia.id, Jakarta – Schneider Electric™, pemimpin global dalam transformasi digital pengelolaan energi dan otomasi, menegaskan dedikasinya untuk mendukung keberlanjutan di Indonesia dengan menampilkan solusi inovatif dalam acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024. Acara yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran pada 27-28 Agustus 2024 ini mempertemukan para pemangku kepentingan industri, pemimpin bisnis, dan pembuat kebijakan untuk membahas langkah-langkah menuju keberlanjutan.
Dalam forum ini, Schneider Electric mengungkapkan hasil dari Schneider Electric Sustainability Survey di Asia yang menunjukkan bahwa meskipun 94% perusahaan telah menetapkan tujuan keberlanjutan, hanya 44% yang memiliki strategi komprehensif untuk mencapainya. Hal ini menggarisbawahi kesenjangan antara tujuan dan pelaksanaan, dengan hanya 54% perusahaan yang memiliki departemen khusus untuk mengelola keberlanjutan dan 57% tujuan yang bersifat jangka pendek.
Martin Setiawan, Cluster President Indonesia & Timor Leste, Schneider Electric, menyoroti tantangan yang dihadapi banyak perusahaan dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan mereka. “Tantangan nyata adalah mengubah tujuan menjadi strategi yang dapat diimplementasikan dan memberikan dampak yang nyata. Dengan perbedaan 50% antara perusahaan yang telah menetapkan tujuan keberlanjutan dan yang benar-benar melaksanakan rencana mereka, jelas bahwa pendekatan yang lebih terintegrasi diperlukan,” jelas Martin.
Schneider Electric menekankan pentingnya digitalisasi dan efisiensi energi dalam strategi keberlanjutan mereka. Digitalisasi membantu meningkatkan efisiensi, sementara elektrifikasi mendorong dekarbonisasi. Perusahaan ini menggabungkan teknologi-teknologi tersebut untuk menciptakan solusi yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan industri di masa depan.
Untuk mencapai target jangka panjangnya menuju net-zero CO2 pada tahun 2050, Schneider Electric menetapkan beberapa tujuan jangka pendek di bawah Schneider Sustainability Index (SSI). Pada 2025, perusahaan menargetkan peningkatan green revenue hingga 80% dan membantu pelanggan mengurangi emisi CO2 sebesar 800 juta metrik ton. Selain itu, Schneider Electric berkomitmen mengurangi emisi CO2 dari 1.000 supplier utama sebesar 50%, menggunakan 50% material ramah lingkungan, dan menghilangkan plastik sekali pakai dari kemasan produk mereka. Upaya ini juga mencakup peningkatan keragaman gender, memberikan akses ke listrik ramah lingkungan bagi 50 juta orang, serta pelatihan untuk satu juta orang dalam manajemen energi.
Dalam konteks lokal, Schneider Electric telah mengimplementasikan teknologi mutakhir melalui smart factory di Batam dan Cikarang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan. Sejak 2017, penerapan solusi EcoStruxure, sebuah arsitektur terbuka yang didukung oleh Internet of Things (IoT), telah berhasil mengurangi biaya limbah hingga 40% dan meningkatkan efisiensi energi sebesar 20% di Batam. Smart factory ini bahkan diakui sebagai Fourth Industrial Revolution Lighthouse (4IR) oleh World Economic Forum. Di Cikarang, panel surya yang dipasang menghasilkan 224 MWh setiap tahunnya, mengurangi CO2 sebesar 164 TCO2, dan menghemat biaya listrik sebesar 6,4%.
Dalam diskusi panel bertajuk *Collaboration and Sustainability: A Perfect Match!*, Martin Setiawan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan keberlanjutan. “Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Schneider Electric berambisi menjadi mitra pilihan bagi perusahaan di setiap tahap perjalanan keberlanjutan mereka,” kata Martin.
Schneider Electric telah mendapatkan pengakuan global sebagai perusahaan paling berkelanjutan dari Corporate Knights di World Economic Forum pada tahun 2021, dan pengakuan serupa dari Time Magazine dan Statista pada tahun 2024. Kehadiran mereka di Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024 semakin memperkuat posisi Schneider Electric sebagai pemimpin dalam transformasi industri 4.0 dan keberlanjutan. Dengan teknologi digital dan solusi elektrifikasi yang mereka tawarkan, Schneider Electric siap mendukung industri Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. (EHS-01)