Semen Merah Putih Memimpin Transformasi Menuju Industri Semen Berkelanjutan di Indonesia

0
47

Makronesia.id, Jakarta – Semen Merah Putih, salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia, menegaskan komitmennya dalam mengemban tanggung jawab lingkungan dengan langkah-langkah konkret menuju keberlanjutan. Dalam upaya mendukung visi Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan target emisi nol karbon pada 2060, Semen Merah Putih telah mengambil langkah strategis untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasinya.

Pada tahun 2020, sektor industri, termasuk industri semen, berkontribusi sekitar 22% terhadap total emisi gas rumah kaca di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menetapkan peta jalan ambisius, dengan target penurunan emisi antara 29% hingga 41% pada tahun 2030 dari level tahun 2010, serta mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060. Langkah-langkah ini mencakup peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, serta penggunaan bahan bakar alternatif dalam industri semen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Oza Guswara, GM Sales & Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, menyatakan, “Semen Merah Putih telah lama menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam operasionalnya. Kami berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam transformasi industri menuju praktek produksi yang lebih berkelanjutan.” Perusahaan ini memperkuat komitmennya dengan berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi.

Pada tahun 2023, pabrik Semen Merah Putih di Bayah berhasil mengurangi emisi CO2 spesifik bersih sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan komitmen nyata mereka terhadap keberlanjutan. Langkah ini didukung oleh peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 5% pada tahun 2024 dengan menambah instalasi Alternative Fuels Feeding (AF) pada kalsiner di Kiln. Hal ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 70.000 ton, menggantikan bahan bakar fosil konvensional dengan biomassa atau RDF.

Selain itu, Semen Merah Putih juga mengoptimalkan penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) untuk menghasilkan 85.702 MWh energi listrik pada tahun 2023, yang merupakan langkah tambahan dalam memperkuat keberlanjutan operasional mereka.

Surindro Kalbu Adi, Commercial & Logistic Director Semen Merah Putih, menyambut baik pengakuan internasional yang diterima perusahaan. “Penghargaan WCA Climate Action Award 2024 untuk pabrik Bayah merupakan bukti nyata komitmen kami dalam mengurangi jejak karbon industri semen. Kami terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi penggunaan klinker guna mendukung praktik berkelanjutan.”

Semen Merah Putih juga berkomitmen untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya keberlanjutan mereka, termasuk melalui program pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, Semen Merah Putih yakin dapat menciptakan masa depan industri semen yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

PT Cemindo Gemilang Tbk, yang mengoperasikan merek Semen Merah Putih, merupakan salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia. Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, perusahaan ini terus berinovasi dalam mengurangi jejak karbonnya dan mempromosikan praktik produksi yang ramah lingkungan. Semen Merah Putih adalah pionir dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam industri semen di Indonesia. (EHS-01)

Artikulli paraprakCoursera Meluncurkan Inisiatif Terbaru untuk Menghadapi Permintaan Keterampilan GenAI yang Meningkat di Indonesia
Artikulli tjetërPendidikan Vokasi Mendukung Peningkatan Kualitas Produk Dalam Negeri: Gernas BBI/BBWI X VokasiFest 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini