Jakarta, Makronesia.id — Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia telah tumbuh, namun menghadapi tantangan seperti harga komoditas yang lebih rendah dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Pemerintah menekankan transformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Situasi makroekonomi Indonesia dapat dipahami melalui beberapa hal berikut, Pertumbuhan ekonomi: Perekonomian Indonesia terus bertumbuh, dengan tingkat pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 5% pada tahun 2023, namun, tingkat pertumbuhan PDB Q1 pada tahun 2023 lebih rendah dari yang diperkirakan karena harga komoditas yang lebih rendah dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi
Sementara itu, harga komoditas yang menguntungkan telah membantu Indonesia menahan tekanan global yang kuat, namun, ekspor secara bertahap melambat karena menurunnya permintaan global.
Industri utama yang menggerakkan perekonomian Indonesia masih berkutat di sector-sektor itu-itu saja selama 4 dekade, yaitu pertambangan, manufaktur, pertanian, minyak dan gas, dan jasa. Pertambangan dan manufaktur telah menjadi pilar utama perekonomian Indonesia sejak tahun 1970-an.
Melalui transformasi structural, pemerintah Indonesia telah menekankan pentingnya transformasi struktural dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Untung saja ada arus masuk modal yang masih kuat membantu Indonesia menahan tekanan global yang kuat.
Ditambah kebijakan keuangan Pemerintah Indonesia, bersama dengan bank sentral Indonesia, telah menekankan pentingnya transformasi struktural dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia telah tumbuh, namun menghadapi tantangan seperti harga komoditas yang lebih rendah dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Pemerintah menekankan transformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (BA/CHAT)