Wilayah Calon Ibukota Baru Diguncang Gempa!?

0
611

JAKARTA, MAKRONESIA.id – Kalimantan minim gempa. Jargon baru pemerintah Indonesia terkait pemindahan Ibukota negara ke Pulau kalimantan. Prediksi manusia atas dasar ilmunya ternyata jauh dari tepat.

Buktinya, tadi siang, tepatnya pukul 13.51 WIB, wilayah Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur diguncang gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR).
Pusat gempa berada di koordinat 1,94 Lintang Selatan dan 116,1 Bujur Timur. Jaraknya 511 km arah Barat Laut Kota Makassar, 198 km arah Barat Daya Samarinda, 107 km arah Timur Laut Barabai.

Informasi ini dilansir Pusat Seismologi Eropa-Mediterania melalui situs https://www.emsc-csem.org , Kamis (22/8) dan akun Twitter @Gempa_Tsunami.
Para netizen di jagat Twitter pun ramai mengomentari soal gempa ini. Mereka mengaitkan dengan rencana kepindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, yang salah satunya bertujuan untuk meminimalkan risiko kebencanaan seperti gempa.
“Pdhal itu daerah buat rencana pemindahan ibu kota ya min? allahu akbar,” cuit akun @TE_MBRE. Sementara akun @fahri_nanda mengatakan,”Kekuasaan allah tidak bisa di hindari kalimantan pulau yang di banggakan kata nya nggak ada rawan gempa kini terjadi

Sedangkan akun @Dmelomania hanya mengetik,”Kalimantan tumben gempa”. Komentar ini setali tiga uang dengan akun @salenophile yang menuturkan, “Ya Allah Kalimantan juga bisa gempa…”.
Menanggapi hal ini, Info Mitigasi melalui akun Twitter @infomitigasi menjelaskan, bahwa wilayah Kalimantan tidak sepenuhnya bebas dari kegempaan. Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan juga memiliki potensi kegempaan. Hanya saja, intensitasnya lebih jarang dibanding Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, dan Sulawesi.
“Jadi, bila ada netizen yang mengira Kalimantan bebas dr kegempaan, itu salah. Saran saya, lebih banyak lagi membaca dan mencari referensi perihal kegempaan di Pulau Kalimantan,” cuit akun @infomitigasi.
“Jadi salah satu kriteria mengapa Ibukota Negara direncanakan pindah ke Kalimantan, salah satunya karena Faktor Kebencanaan berupa Gempa Bumi lebih jarang dari Pulau Jawa,” imbuhnya

Artikulli paraprakSophos : Perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang Tidak Memiliki Kesiapsiagaan Keamanan Siber
Artikulli tjetërDukung Gerakan 1000 Startup Digital, Startup Ini Ciptakan Tracking System Untuk Monitor Proses Perizinan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini