Makronesia.id, Jakarta – Di tengah tantangan global untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau, Xurya, sebuah start-up pionir dalam skema sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tanpa biaya awal, mencatatkan tonggak sejarah penting di akhir tahun 2024. Dengan komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), perusahaan ini terus menegaskan posisinya sebagai motor penggerak transisi energi bersih di Indonesia.
Dalam waktu kurang dari satu dekade, Xurya telah berhasil mengoperasikan lebih dari 100 MW kapasitas daya PLTS di 200 lokasi proyek yang tersebar di pelosok Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 150 mitra EPC lokal dan 100 tenaga ahli dari dalam negeri, perusahaan ini tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, tetapi juga membuka akses energi hijau hingga ke daerah-daerah terpencil.
Eka Himawan, Managing Director Xurya, mengungkapkan, “Di tahun ini, kami tidak hanya memperkuat bisnis, tetapi juga menciptakan dampak yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat. Kami yakin bahwa SDM lokal memiliki kemampuan untuk memimpin transisi energi di negeri ini.”
PLTS yang dioperasikan Xurya kini menghasilkan energi bersih sebesar 164 juta kWh per tahun, yang setara dengan pengurangan 146.645 ton emisi karbon. Bayangkan, angka ini setara dengan efek menanam hampir 2 juta pohon selama sepuluh tahun! Lebih dari itu, proyek-proyek Xurya juga menciptakan lebih dari 2.000 green jobs, memberdayakan tenaga kerja lokal di berbagai wilayah.
Bagi lebih dari 100 perusahaan yang menjadi mitra, kehadiran Xurya memberikan solusi hemat energi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga ramah lingkungan. Dalam setiap langkahnya, Xurya memastikan PLTS yang mereka kelola aman, handal, dan berkelanjutan.
Xurya tidak hanya berhenti di pembangunan PLTS. Melalui program Solar Academy Indonesia yang dijalankan bersama Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia, perusahaan ini telah melatih lebih dari 100 individu dalam keahlian teknis sektor PLTS. Program ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada tenaga ahli asing, sekaligus mempersiapkan generasi muda untuk memimpin transisi energi di masa depan.
Keberhasilan Xurya di tahun 2024 juga mendapat pengakuan dari investor ternama. Dengan pendanaan baru senilai 55 juta dolar AS, yang dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund dan mitra lainnya, total pendanaan Xurya kini mencapai 88 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan proyek energi surya dan memperluas dampak sosial serta lingkungan di Indonesia.
Di akhir 2024, Xurya juga memperoleh sertifikasi B Corp, sebuah pengakuan global yang mengukuhkan perusahaan dengan standar tinggi dalam dampak sosial dan lingkungan. Ini adalah bukti nyata bahwa Xurya tidak hanya menjadi pelopor di industri energi surya, tetapi juga katalisator perubahan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih bertanggung jawab.
“Pencapaian ini membuktikan bahwa transisi energi bersih bukan lagi impian, tetapi sebuah kenyataan yang kami wujudkan bersama. Kami akan terus mendukung pemerintah dalam mencapai target emisi nol karbon dan membangun masa depan energi bersih untuk Indonesia,” tutup Eka.
Dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, Xurya tidak hanya membawa solusi untuk saat ini, tetapi juga membangun pijakan kokoh bagi generasi mendatang. Masa depan energi hijau di Indonesia kini semakin dekat untuk menjadi kenyataan. (EHS-01)