Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19 di Kalangan Pekerja

0
993

Fokus Aice Group: Perkuat Kerjasama & Sistem Kerja Minim Resiko Virus

Jakarta, Makronesia.id – Aice Group membangun sistem pencegahan penularan virus mematikan Covid-19 di kalangan karyawan dengan upaya edukasi karyawan yang ada di dua pabriknya, Bekasi, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur yang  terintegrasi dengan penguatan kualitas kurasi di berbagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah. 

Manajemen dari produsen Es Krim ini juga mengombinasikan unsur pencegahan di atas dengan upaya karitatif membantu beban ekonomi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 di berbagai wilayah sekitar pabriknya tersebut. Paralel dengan aktivitas penguatan APD dan 500.000 Es Krim ke 14 titik Rumah Sakit Rujukan dan Peristirahatan Tenaga Media Covid-19 di wilayah Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.

“Pencegahan wabah ini dianggap sangat penting oleh perusahaan. Kami berinisiatif secara mandiri dan sesuai kebijakan Pemerintah untuk mulai membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid 19 di internal perusahaan. Sebagai perusahaan makanan yang selalu mengutamakan kualitas produk, tentunya keberhasilan menjaga kualitas kesehatan karyawan adalah salah satu unsur penting Aice untuk terus tumbuh di Indonesia,” jelas Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group Holdings.

Sylvana menjelaskan bahwa Aice telah membuat sistem deteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya. Penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi manajemen dari mulai operasi, SDM hingga legal dan security perusahaan. Hal ini sudah menjadi protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh karyawan, keluarganya termasuk juga distributor kami yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.  

Pada kesempatan berbeda, Ahmad Athoillah Praktisi Dokter sekaligus Relawan Medis Gugus Tugas Covid-19 GP Ansor mengatakan bahwa semua Perusahaan mesti melakukan upaya mandiri di tempatnya masing-masing. Ia menegaskan bahwa perusahaan tidak boleh hanya menunggu inisiatif Pemerintah belaka. Pengabaian atau keterlambatan dalam mengadopsi sistem pencegahan Covid-19 ke dalam business-process akan menghasilkan rantai penularan Covid-19 yang mematikan. Bukan hanya bagi perusahaan tersebut, namun juga bagi semua masyarakat sekitar Perusahaan.

Ia mengingatkan bahwa banyak sekali pekerja yang bermukim di sekitar wilayah kantor atau pabrik. “Kegagalan mencegah penularan di dalam kantor dan pabrik sudah pasti akan menimbulkan bencana bagi perusahaan tersebut. Dan juga bencana yang besar bagi masyarakat sekitarnya,” tegas Dokter yang dikenal banyak pihak dengan sapaan Gus Atho.

Upaya Aice di atas mendapatkan apresiasi tinggi dari Gus Atho. Menurutnya, upaya mandiri yang dilakukan oleh Aice sudah tepat, dimana pada Pandemi ini pencegahan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama dan bergotong-royong.

“Pencegahannya seperti karyawan wajib bermasker, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, yang sakit diistirahatkan dulu, pemberian vitamin bagi karyawan untuk menaikkan stamina dan jarak posisi kerja sesuai physical distancing yaitu dua meter. Dan jangan lupa, untuk sementara jangan melakukan jabat tangan dulu,” tutup Gus Atho.

Langkah antisipasi Covid 19 di wilayah Aice Group

Pihak Aice Group sendiri merinci berbagai langkah antisipasi seperti peningkatan sanitasi telah dijalankan oleh AICE baik di gedung kantor maupun area pabriknya sejak masa awal pengumuman adanya Pandemi Covid-19 di Indonesia. Prosedur pencegahan tersebut sudah diterapkan sejak pekerja memasuki area pabrik. Mereka akan langsung dicek suhunya, kemudian mereka akan disemprot oleh alkohol 70%. Hal yang sama juga dilakukan terhadap kendaraan yang masuk ke dalam kawasan pabrik.

Prosedur tersebut dilanjutkan saat karyawan akan memasuki ke dalam area kerjanya, sehingga mereka dicek suhunya dua kali, pada saat memasuki area pabrik dan pada saat memasuki area kerja. Penyemprotan alkohol 70% kembali dilakukan pada karyawan saat memasuki area produksi.

AICE juga lakukan disinfektasi pada pagi dan sore hari ke area pabrik, menyediakan hand sanitizer di semua departemen, membagikan brosur berupa tips pencegahan virus corona, dan juga menempatkan banner cara mencegah virus corona di area yang sering dilalui karyawan. Tidak ketinggalan, AICE juga menyiapkan pasokan cairan disinfektan yang dapat di bawa pulang oleh karyawan secara cuma-cuma di area pabrik Cikarang. Diharapkan karyawan dapat membersihkan rumah mereka, sehingga mereka senantiasa selalu terjaga kebersihan dan juga kesehatannya baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

“Sejak awal Maret, para karyawan Aice sudah bermasker di seluruh area kantor. Aice menyediakan masker di pos keamanan utama, untuk para pengemudi pengiriman ataupun tamu perusahaan. Sebelum memasuki kantor atau pabrik, tiap orang harus menggunakan hand sanitizer yang tersedia. Keamanan akan memeriksa suhu tubuh karyawan, termasuk tamu-tamu kami. Jika suhu di atas 37,2 ℃, maka tamu akan disarankan untuk pulang sementara karyawan akan diwajibkan diperiksa dokter perusahaan, dan diistirahatkan selama 14 hari, jika suhu sudah normal maka akan diperiksa dokter kembali sebelum diijinkan bekerja. Sementara itu, sebagai upaya perusahaan dalam rangka perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), seluruh karyawati hamil diminta Stay at Home, demikian juga bagi karyawan yg memiliki sakit khusus dan mereka tetap mendapatkan Upah Penuh,” jelas Sylvana.

Ia menjelaskan juga, setiap personil yang tinggal di mess pabrik tidak diperbolehkan meninggalkan area pabrik, termasuk pada akhir pekan tanpa persyaratan atau pengawasan. Ada aturan di mana kendaraan tidak boleh memasuki area pabrik tanpa persetujuan. Ada juga persyaratan disinfektasi bangunan dan area pabrik dua kali sehari.

“Selain karyawan kami, kami juga memperhatikan distributor dan karyawannya. Perusahaan kami sudah membagikan masker dan mengeluarkan pemberitahuan kepada mereka. Agar Aice dan semua mitranya dapat bahu membahu disiplin menjalankan peraturan kesehatan saat Pandemi Covid-19 ini,” tutup Sylvana. (*)

Artikulli paraprakKontribusi Lawan Covid-19, HIPMI Gandeng E-Commerce IndoAlkes
Artikulli tjetërOmnibus Law ; Pembajakan Negara Oleh Kepentingan Bisnis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini