Cerita ; Karpidol anak Medan.
Makronesia.id – Di sebuah kampung kecil, hiduplah Karpidol, seorang pria sederhana yang tengah menyiapkan diri menghadapi ujian PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Dengan semangat membara, ia menyiapkan semuanya dengan detail: baju putih disetrika samai licin, celana goyang keper yang pas badan, sepatu Van Housten yang kinclong seperti kaca. Namun, di tengah kesibukan persiapannya, ia justru berselisih paham dengan istrinya.
Baca juga : Dari ASN Jadi Zombie : Kisah Karpidol dan Ramuan Tetangga
Istrinya, sebut saja namanya Bu Karpidol, sama sekali tidak tahu bahwa suaminya akan menghadapi ujian penting. Karpidol sengaja menyimpan rapat-rapat rencana itu karena mereka sedang perang dingin.
Namun, pagi itu, suasana berubah. Ketika Bu Karpidol bangun, ia terkejut melihat Karpidol sudah mandi, mengenakan baju rapi yang dimasukkan ke celana, dan sepatu yang mengilap. Penampilan suaminya pagi itu bak pria yang siap mendatangi pesta mewah.
Baca juga : Haruskah Karpidul Menyerah pada Pilihan Selain “YA” di Akun SSCN?
Curiga mulai merayapi pikirannya. Tanpa suara, ia melangkah ke dapur. Namun, di sana malah terjadi insiden tak terduga. Semua barang dapur mulai dari piring hingga gelas tiba-tiba beterbangan, membuat suasana kacau balau. Puncak emosinya meledak! Dengan suara lantang, Bu Karpidol berteriak, “Mau kawin lagi kau ya, Bang?!”
Karpidol yang mendengar jeritan itu nyaris tersedak kopi paginya. Sambil terbata-bata ia menjawab, “Bukan, Dinda sayang! Abang mau ujian PPPK! Kalau lulus, kan bisa kita beli dapur baru!”
Baca juga : Pemberkasan Dengan “Orang Dalam”, Tapi Tak Terlalu Dalam
Seketika suasana berubah hening. Bu Karpidol hanya bisa melongo mendengar jawaban itu. Setelah sadar, ia malah tertawa sambil berkata, “Yakin lulus, Bang? Kalau nggak, jangan harap aku mau masak lagi!”
Dan begitulah pagi Karpidol diwarnai tawa dan gelas pecah—semua demi mimpi jadi abdi negara!
to be continue …




