Makronesia.id, Jakarta – Di tengah hiruk-pikuk pasar keuangan global, Jakarta pada 18 Maret 2025 menyajikan kisah menarik antara ketidakpastian di pasar saham dan semangat optimis di dunia aset digital. Sesi perdagangan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyaksikan IHSG mengalami penurunan tajam sebesar 5,02% hingga mencapai level 6.146, dengan 581 saham tertekan dan hanya 105 saham yang menunjukkan kenaikan. Angka-angka ini menggambarkan betapa pasar saham Indonesia tengah bergulat dengan ketidakpastian dan gejolak yang menggema di setiap transaksi.
Sementara itu, suasana di pasar kripto menunjukkan kontras yang menarik. Kapitalisasi pasar kripto melonjak sekitar $50 miliar hanya dalam 24 jam terakhir, dengan total mencapai $2,67 triliun. Di tengah sentimen yang masih beragam, indikator teknikal dan fundamental menunjukkan tren bullish yang mengisyaratkan pergerakan positif lebih lanjut. Data dari Tokocrypto mencatat harga Bitcoin yang kini diperdagangkan di angka $83.166, mendekati level resistensi utama $85.000. Para analis optimis, dengan target kenaikan Bitcoin hingga mencapai $89.800 dan berpotensi menguat sampai $92.000, meskipun mereka juga mewaspadai potensi koreksi ke level support $80.301 apabila tekanan jual meningkat.
Fyqieh Fachrur, analyst Tokocrypto, mengungkapkan pandangannya bahwa perbedaan dinamika antara pasar saham dan kripto dapat menjadi pertimbangan strategis bagi investor. “Pasar saham sedang mengalami tantangan yang cukup besar, sementara pasar kripto tetap menunjukkan ketahanan dengan adanya indikator bullish. Ini bisa menjadi pertimbangan bagi investor dalam menyusun strategi diversifikasi,” ujar Fyqieh. Ia menambahkan bahwa regulasi yang semakin jelas dan adopsi institusional yang meluas turut memberikan fondasi yang lebih kokoh bagi aset digital, menjadikannya alternatif menarik di tengah gejolak ekonomi global.
Tak hanya itu, sorotan pasar juga kini tertuju pada keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada 19 Maret 2025. Langkah kebijakan moneter dari AS ini diyakini akan memberikan dampak luas, tidak hanya bagi pasar saham dan obligasi, tetapi juga terhadap pergerakan harga kripto. Meskipun volatilitas jangka pendek masih mengintai, tren jangka panjang mengisyaratkan bahwa aset digital tetap memiliki peran strategis dalam portofolio investasi modern.
Dalam bayang-bayang keputusan penting tersebut, para investor dianjurkan untuk menyusun strategi diversifikasi yang cerdas. Dengan memadukan peluang yang ditawarkan pasar kripto dan menghadapi tantangan di sektor saham, strategi investasi yang matang dapat membuka jalan menuju stabilitas dan pertumbuhan di tengah lanskap keuangan yang selalu berubah.
Kisah ini menjadi gambaran nyata bagaimana dinamika pasar tidak hanya tentang fluktuasi angka, tetapi juga tentang adaptasi, inovasi, dan kesiapan menghadapi ketidakpastian global. Di balik setiap grafik dan data, tersimpan harapan dan strategi yang terus berkembang, menantang para pelaku pasar untuk berpikir lebih jauh dan lebih cermat dalam mengelola portofolio investasi mereka. (EHS-01)




