Makronesia.id, Jakarta – Sehari setelah terjadinya trading halt di Bursa Efek Indonesia akibat penurunan tajam sebesar 5% dalam satu sesi, para investor masih bergulat dengan kekhawatiran yang melanda pasar. Penutupan IHSG di level 6.146,91—turun 325,03 poin dalam sehari—menjadi gambaran nyata tentang dinamika dan ketidakpastian pasar yang kian menantang.
Mengurai Dinamika Pasar dan Trading Halt
Cameron Goh, CEO & Founder FINETIKS, menegaskan bahwa fluktuasi pasar merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia investasi. “Penurunan tajam hingga menyebabkan trading halt memang mengkhawatirkan, tetapi itu bukan berarti pasar akan terus anjlok. Investasi adalah perjalanan jangka panjang, dan yang terpenting adalah memahami risiko serta menghindari keputusan yang didorong oleh kepanikan,” ujarnya. Trading halt sendiri, kata Cameron, merupakan mekanisme yang dirancang untuk membantu menenangkan pasar agar investor dapat mengambil keputusan secara rasional di tengah tekanan emosi.
Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Geopolitik
Tak bisa dipungkiri, sentimen pasar saat ini turut dipengaruhi oleh berbagai tantangan nasional dan global. Harga Rupiah yang melemah, pemberhentian kerja secara masal, perang tarif, serta ketegangan geopolitik yang berkepanjangan telah memberikan dampak signifikan. Namun, Cameron Goh menekankan bahwa reaksi impulsif terhadap volatilitas jangka pendek tidak akan menyelesaikan masalah. “Investor harus paham kondisi dan rencana finansial mereka. Keputusan untuk jual, beli, atau ditahan harus dibangun atas landasan yang jelas, terutama bagi yang memiliki visi investasi jangka panjang,” jelasnya.
Strategi Investasi: Diversifikasi dan Manajemen Risiko
Dalam situasi pasar yang penuh gejolak, diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk mengurangi risiko. Cameron menyarankan agar investor tidak hanya bergantung pada saham. “Seimbangkan investasi dengan aset-aset lain seperti emas, obligasi, atau produk tabungan berimbal hasil tinggi yang relatif lebih aman,” katanya. Pendekatan ini memungkinkan investor untuk tetap mengoptimalkan pertumbuhan aset tanpa harus terlalu terekspos pada fluktuasi pasar yang ekstrem.
Manajemen risiko pun menjadi aspek krusial dalam membangun portofolio yang tahan banting. Menurut Cameron, penting bagi setiap investor untuk mengetahui batas toleransi risiko masing-masing. Dengan informasi yang matang, keputusan investasi pun akan lebih bijak dan tidak hanya sekadar mengejar keuntungan tinggi tanpa mempertimbangkan potensi kerugian.
FINETIKS: Solusi Stabil di Tengah Gejolak Pasar
Sebagai respons terhadap kondisi pasar yang tidak menentu, FINETIKS menawarkan produk tabungan berimbal hasil tinggi dengan suku bunga hingga 6.25% per tahun.* Produk ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan keamanan, menjadi alternatif cerdas bagi mereka yang mencari keuntungan stabil tanpa harus menanggung risiko volatilitas saham. Dengan pendekatan yang terintegrasi, FINETIKS berupaya membantu investor mengoptimalkan pertumbuhan dana secara konsisten, bahkan di tengah fluktuasi pasar yang tajam.
Melalui kombinasi diversifikasi investasi, manajemen risiko yang matang, dan solusi produk yang inovatif, FINETIKS ingin mendorong para investor untuk tidak terpaku pada pergerakan jangka pendek. “Investasi adalah tentang visi jangka panjang. Kita harus tetap fokus pada strategi yang solid untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,” pungkas Cameron.
Di tengah tantangan ekonomi global, pesan Cameron Goh mengingatkan kita bahwa keberhasilan investasi terletak pada kesiapan mental dan strategi yang tepat. Dengan terus belajar dan beradaptasi, setiap investor memiliki peluang untuk menghadapi ketidakpastian pasar sekaligus meraih hasil yang optimal. (EHS-01)




