Makronesia.id, Jakarta – Momen Lebaran yang identik dengan mobilitas tinggi menjelang hari raya semakin mendorong prospek pembiayaan kendaraan bekas, menurut PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance). Melihat tren konsumtif masyarakat menjelang Lebaran, BRI Finance memproyeksikan bahwa penyaluran pembiayaan untuk kendaraan bekas akan tumbuh positif, didorong terutama oleh kebutuhan mobilisasi mudik yang meningkat.
Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menyatakan, “Terutama kebutuhan kendaraan untuk mobilisasi mudik tentunya akan meningkat. Maka kami perkirakan menjelang Lebaran, prospek pembiayaan kendaraan bekas di BRI Finance akan tetap ramai.” Pernyataan ini disampaikan kepada Kontan pada Rabu (12/3), menggambarkan optimisme perusahaan meskipun di tengah kondisi ekonomi yang masih menghadapi tantangan.
Tak hanya itu, Wahyudi juga menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan bekas sepanjang tahun 2025 untuk menyumbang lebih dari 8% terhadap total pembiayaan perusahaan, dengan nilai sekitar Rp300 miliar. “Kami optimistis dengan target tersebut dan berupaya memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bekas berkualitas,” tambahnya.
Meskipun perekonomian tengah lesu, BRI Finance yakin strategi yang diterapkan—antara lain melalui pendekatan Captive Market BRI dan optimalisasi basis nasabah BRI yang besar—akan mampu mencapai target yang ditetapkan. Hingga Februari 2025, penyaluran pembiayaan kendaraan bekas telah mencapai 15,5% dari total portofolio pembiayaan konsumer, menandakan momentum positif dalam segmen ini.
Untuk meningkatkan kinerja penyaluran, BRI Finance juga akan menawarkan skema pembiayaan yang kompetitif dan promo menarik. Selain itu, perusahaan berupaya melakukan shifting portofolio dengan fokus pada captive market BRI guna meningkatkan profitabilitas dan menguatkan skema Joint Financing dengan BRI.
Dengan kombinasi strategi inovatif dan dukungan dari jaringan BRI yang luas, BRI Finance berharap mampu membantu masyarakat mewujudkan impian memiliki kendaraan bekas dengan skema pembiayaan yang lebih terjangkau dan fleksibel menjelang Lebaran serta ke depan di tahun 2025. (EHS-01)




