Ditulis oleh Budi Alimuddin, Pendiri Makronesia.id.
Sudah 3 hari puluhan juta orang di China tak bisa ke mana-mana. Sejumlah kota terutama Wuhan di Propinsi Hubei diisiolasi pemerintah Komunis China. Tidak ada yang boleh masuk kota, juga tidak ada yang boleh keluar kota.
Sedikitnya 14 kota dan 41 juta penduduknya diisolasi oleh pemerintah China.
Informasi yang keluar dari China, sepotong-sepotong. Setiap warganya dilarang menginformasikan atau mengunggah situasi apapun di China. Semuanya serba tersensor. Hanya beberapa informasi yang berhasil lolos ke luar cina.
Seperti berjatuhannya warga cina di jalan-jalan dan rumah sakit. Kondisi kota yang mirip kota mati. Serta stressnya sejumlah petugas medis di Cina menghadapi situasi darurat di sana, tak tergambarkan secara jelas dan sahih oleh media-media internasional. Semunya hanya dari media sosial.
Visualisasi kota yang sepi di China tentunya tak terlalu mampu menggambbarkan seperti apa situasi Wuhan sebenarnya. Bagaimana situasi di desa-desanya?. bagaimana situasi di rumah sakit-rumah sakitnya.
Visualisasi CNN, CNA, Bloomberg pun tak mampu menembus situasi di rumah sakit-rumah sakit di China. Jikapun ada gambaran situasi di rumah sakit, visualisasinya hanya mengambarkan sejumlah paramedis China sedang sibuk di ruangan mirip Rumah Sakit, dengan memakai pakaian anti virus.
Penulis mengamati situasi di China via media-media internasional, medsos, dan Youtube. Penggambaran situasi di China tak terlalu utuh. Penulis memahami, situasi ini mengingat, China adalah negara dengan otoritas yang cukup otoriter.
Nyaris semua visualisasi di Wuhan Tiongkok pastinya akan disensor oleh pemerintah negara yang hanya memiliki 1 partai itu. Setiap media yang datang meliput harus didampingi oleh polisi China. Sangat banyak larangan-larangan dalam proses reportase di china.
Seperti pemberitaan di channel Okezone berikut ini.
Sekelas Reuters harus mengutip berita dari media pemerintah China. Tentunya sudah terlebih dahulu di sensor.
Berita di Detik.com ini juga menjadi bukti bahwa sensor, pembatasan akses masih menjadi andalan pemerintah China dalam menekan arus informasi keluar dari negaranya.
https://sport.detik.com/sport-lain/d-980307/akses-internet-wartawan-dibatasi
Pertanyaannya, masihkah kita percaya dengan penanganan pemerintah China?, terkait Virus Corona Wuhan ini?.
Sejumlah Video warga Wuhan ada yang bocor, dan menyebar ke penjuru dunia. Warga berjenis kelamin laki-laki dengan masker di wajah itu mengatakan, bahwa situasi di Wuhan tidak sedang baik-baik saja. Pemerintah menurutnya terkesan tidak terlalu peduli dengan virus ini sebelum virus ini menyebar begitu massif pada Jumat (24/1).
Ia kecewa dengan pemerintahnya sendiri, yang mengisolasi mereka menjadi seperti tahanan kota di negaranya sendiri, tanpa vonis pengadilan.
Pria Dewasa dalam Video itu meminta warga China di seluruh negeri untuk membantu mereka keluar dari Wuhan, dan mengirimkan makanan ke setiap rumah-rumah di wuhan.
Lalu apakah kita akan terus membiarkan WNA Cina berdatangan ke Indonesia, sementara negaranya sedang dalam serangan Virus secara massif?.