Makronesia.id, Jakarta – Harga Bitcoin mencatatkan sejarah baru dengan mencapai angka tertinggi sepanjang masa, US$75.341 (sekitar Rp1,19 miliar) pada Rabu, 6 November 2024. Kenaikan signifikan ini didorong oleh sentimen pasar yang optimis setelah hasil sementara pemilu Amerika Serikat menunjukkan kemenangan bagi Donald Trump, yang memicu harapan baru di kalangan investor, baik di pasar saham maupun pasar kripto.
Menurut Fyqieh Fachrur, trader dari Tokocrypto, pemilu di AS selalu memberikan dampak besar bagi pasar global. Kali ini, pengaruhnya terasa lebih kuat di pasar kripto, di mana Bitcoin menjadi primadona. Seiring dengan kemenangan Trump yang semakin jelas, arus masuk dana dari investor institusional meningkat tajam, bahkan mencapai US$2,2 miliar dalam seminggu terakhir. Fyqieh menjelaskan bahwa optimisme terkait kemenangan Trump memicu minat beli yang besar terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.
“Para investor melihat potensi kemenangan Trump sebagai angin segar bagi pasar kripto. Mereka berharap kondisi politik yang stabil dan dukungan regulasi yang lebih ramah terhadap kripto akan mendorong pertumbuhan nilai Bitcoin dalam jangka panjang,” kata Fyqieh.
Meskipun harga Bitcoin sudah menembus rekor tertinggi, Fyqieh mengingatkan bahwa ada kemungkinan investor akan mulai merealisasikan keuntungan mereka dalam waktu dekat, yang bisa menyebabkan penurunan harga sementara. Dalam skenario tersebut, Bitcoin diperkirakan akan menemukan level support di kisaran US$73.773 hingga US$71.367, yang dapat menjadi titik konsolidasi sebelum kembali bergerak naik.
“Setelah lonjakan tajam sebesar 7% dalam satu hari, Bitcoin kini mendekati level penting. Jika ada aksi profit-taking, harga mungkin akan berkonsolidasi sejenak sebelum melanjutkan pergerakan bullishnya,” tambah Fyqieh.
Namun, meskipun ada kemungkinan koreksi jangka pendek, momentum bullish yang kuat masih mendominasi pasar. Jika tren positif berlanjut, Bitcoin berpotensi melampaui angka US$80.000 (sekitar Rp1,27 miliar), semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset investasi utama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menariknya, harga Bitcoin sering menunjukkan pola tertentu setiap kali pemilu presiden di AS berlangsung. Fyqieh mengungkapkan bahwa pada Pemilu AS 2020, harga Bitcoin berada di sekitar US$13.569 dan melonjak drastis ke level tertinggi US$69.000 dalam setahun berikutnya. Tren ini menjadi acuan kuat, di mana harga Bitcoin tidak hanya mencatatkan rekor baru, tetapi juga bertahan sebagai titik support yang sulit ditembus selama penurunan harga.
“Setiap empat tahun sekali, peristiwa besar seperti pemilu AS sering menjadi titik balik bagi pergerakan harga Bitcoin. Para investor tampaknya sangat bergantung pada hasil pemilu sebagai indikator potensial untuk masa depan aset kripto,” ujarnya.
Kemenangan Trump dalam pemilu kali ini dipandang sebagai peluang besar bagi pasar kripto, dengan lebih dari 60% warga AS yang yakin bahwa hal tersebut akan memicu tren kenaikan harga kripto. Salah satu faktor utama yang memicu optimisme ini adalah kebijakan deregulasi yang dapat menarik lebih banyak investor ke pasar kripto. Trump, yang dijuluki “kandidat kripto”, telah menyuarakan dukungan kuat terhadap aset digital dan berjanji akan mengganti Ketua U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), Gary Gensler, yang selama ini dianggap terlalu ketat dalam mengatur industri kripto.
Jika Trump benar-benar terpilih kembali dan merealisasikan janji-janji tersebut, perubahan kebijakan dapat membuka jalan bagi inovasi dan adopsi teknologi kripto yang lebih luas.
“Untuk mengubah pasar secara signifikan, janji-janji Trump harus diikuti dengan langkah-langkah konkret. Tanpa itu, meskipun ada dorongan positif, fluktuasi harga akan tetap terjadi, dan pasar kripto, terutama Bitcoin, bisa mengalami volatilitas tinggi,” pungkas Fyqieh.
Dengan kondisi politik dan ekonomi yang dinamis, masa depan Bitcoin tampaknya semakin menarik untuk disimak. Apakah kenaikan ini hanya sementara atau akan terus berlanjut? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: pasar kripto terus menjadi sorotan utama bagi para investor global. (EHS-01)