Makronesia.id, Jakarta – PT BRI Danareksa Sekuritas (“BRIDS”) dengan bangga diumumkan sebagai penjamin pelaksana emisi efek penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”). Dalam upaya menghimpun dana sebesar Rp500 Miliar, emisi ini terbagi menjadi tiga seri, menawarkan kupon indikatif hingga 7,25% dengan tenor hingga 5 tahun.
IIF, sebagai pelopor pembiayaan berkelanjutan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendapat dukungan kuat dari pemegang saham termasuk PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan lembaga keuangan global terkemuka seperti Asian Development Bank (ADB), Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft Mbh (DEG), International Finance Corporation (IFC), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Dana sebesar 60% dari hasil penerbitan obligasi akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja IIF dan mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial. Langkah ini juga akan memastikan implementasi standar internasional dalam aspek sosial dan lingkungan, mendorong keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menanggapi penunjukan BRIDS sebagai penjamin pelaksana, Kevin Praharyawan, Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS, menyatakan bahwa IIF, dengan pendapatan bersih yang terus meningkat, adalah lembaga keuangan non-bank terdepan di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, Compounded Annual Growth Rate (CAGR) Perseroan mencapai 73,1%.
“IIF, yang fokus pada tanggung jawab sosial dan pembangunan berkelanjutan, didukung oleh rating triple A dari PEFINDO dan kupon obligasi yang menarik. Hal ini membuat kami yakin bahwa penerbitan obligasi ini akan mendapat sambutan baik dari investor retail dan institusi di Pasar Modal,” tambah Kevin.
Emisi ini akan terdiri dari Seri A dengan tenor 370 hari kalender, Seri B dengan tenor 3 tahun, dan Seri C dengan tenor 5 tahun. Kupon penawaran untuk masing-masing seri berkisar antara 6,25% hingga 7,25%. Timeline penerbitan dimulai dengan masa penawaran awal (bookbuilding) pada 22 November – 5 Desember 2023, diikuti oleh masa penawaran umum pada 15 – 18 Desember 2023. Penjatahan direncanakan pada 19 Desember 2023, dengan distribusi elektronik (emisi) pada 21 Desember 2023, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 22 Desember 2023. (EHS-01)