Diki Chandra: Bedah Buku “Out of The Box” tentang Mimpi mimpi Al Qasim yang Jadi Kenyataan

0
692

Makronesia id – Parlemen Pakistan mencopot Perdana Menteri Imran Khan dari jabatannya. Publik menggaungkan kembali peristiwa ini dengan pernyataan Muhammad Qasim tentang mimpinya pada tahun 2018, bahwa cepat atau lambat Perdana Menteri akan gagal.

Imran Khan sendiri memenangkan pemilu pada Juli 2018, dan kemudian menduduki kursi Perdana Menteri selama kurang lebih empat tahun.

Muhammad Qasim bin Abdul Karim kelahiran 1976 adalah seorang muslim sunni biasa dari Lahore, Ia mengaku bahwa sejak usia 12 tahun, sering didatangi oleh Cahaya Allah SWT dan sosok Rasulullah SAW. Sejak tahun 2014, lewat mimpinya ia diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyebarkan mimpi-mimpinya kepada seluruh umat Islam di dunia.

Mimpi Muhammad Qasim disebut-sebut bertaut lekat dengan tanda-tanda kebangkitan Islam dari Timur, persatuan umat Muslim di Pakistan, munculnya pasukan yang tak terkalahkan dan akan membebaskan tanah-tanah suci umat Muslim yang hilang. Ia mengingat betul setiap mimpinya itu dan sebagian sekarang sudah dibukukan oleh mereka yang percaya mimpinya itu, The Helper.

Helper ini mempercayai mimpi-mimpi Muhammad Qassim, setelah – menurut mereka, mendapatkan petunjuk atau hidayah dari Allah SWT lewat mimpi. Dalam mimpinya para helper, ada yang melihat Rasulullah tengah membimbing Muhammad Qassim, ada yang melihat orang mengerumuni dia, ada juga yang hanya mendengar suara seruan untuk mempercayai mimpi-mimpinya dan berbagai penandaan lain.

Muhammad Qassim mengaku dalam suatu mimpinya pada 7 Oktober 2021, bahwa akan datang dua utusan – helper, dari Timur kepadanya. Mereka ini akan menguatkan penyebaran mimpi-mimpinya. Selang seminggu kemudian Kang Diki bersama dengan Faris, mengunjungi Muhammad Qasim di Lahore, Pakistan.

Sejumlah helper memberikan kesaksian, yang menjadi alasan mereka mempercayai Muhammad Qasim. Indra Nofarian mengaku bermimpi, bahwa ia berada di depan Kakbah dan melihat Muhammad Qosim di pegang pundaknya oleh Nabi Muhammad SAW.

Orang-orang di sekitarnya ramai berteriak Al Mahdi.. Al Mahdi.. sambil mendatangi Muhammad Qasim. Ada lagi mimpi helper lain, Martha Rossa dari Pekalongan yang mempercayai Muhammad Qasim adalah Al Mahdi karena beliau pernah bermimpi melihat wajah Muhammad Qasim bersinar bersama sekelompok orang di sebuah gua.
Ada juga helper yang percaya dengan Mohammad Qasim setelah mendapat penampakan awan berbentuk Allah dalam bahasa Arab selama tiga kali setelah memohon kepada Allah SWT petunjuk tentang kebenaran mimpi Muhammad Qasim.

Ratusan mimpi Muhammad Qasim sendiri telah dibahas di berbagai media nasional di Pakistan, diulas dalam beberapa buku, video YouTube, dan diskusi intelektual Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri muncul juga kelompok kajian dan juga buku-buku yang membahas tentang Muhammad Qasim dan mimpinya. Dua diantaranya adalah “Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim” (2018) yang ditulis oleh Indra Noferia, dan “Allah dan Muhammad dalam Mimpiku” (2019) yang ditulis oleh tim Helper Muhammad Qasim.

Para Helper di Indonesia ini terhimpun dalam Majelis GAZA, Gerakan Akhir Zaman. Ada sekitar 900 helper, dengan latar belakang yang beragam mulai dari ulama, guru besar, kaum profesional, buruh, petani sampai ibu rumah tangga. Diki Chandra Purnama, menjadi ketuanya.

Majelis GAZA menggelar pertemuan berkala pada akhir pekan, di Bukit Lebah Nagrak, Ciater, Subang, Jawa Barat. Menempati lahan sekitar 50 hektar, ratusan pengunjung hadir dan biasanya bermalam. Lokasinya memang sangat indah dan sejuk dengan sejumlah fasilitas pendukung yang terus dikembangkan.

Kang Diki, demikian akrab di sapa, pada akhir pekan kemarin, Sabtu (2/9/2023) menyatakan bahwa “Mimpi bagi seseorang bisa saja merupakan bunga tidur. Namun bagi kaum muslimin, mimpi bisa menjadi petunjuk dari Allah SWT, pada umatnya. Bahkan, Nabi Muhammad SAW, mengingatkan bahwa mimpi yang baik dan benar itu adalah seperempat puluh enam dari (ciri-ciri) kenabian. Sebagaimana bunyi hadis yang di riwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ahmad, Turmudzi dan Abu Daud. “Dari Anas dan Ubadah bin Ash Shamit ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Mimpi orang beriman itu merupakan seperempat puluh enam dari kenabian.”

Dijelaskan olehnya “semua mimpi dan arahan hati untuk percaya pada Muhammad Qasim sebagai Al Mahdi merupakan otoritas Allah SWT, yang memilih hambanya masuk dalam barisan Al Mahdi.”

Selama lima tahun terakhir ini, ia mengkaji mimpi-mimpi Muhammad Qasim. Menurutnya, hampir semua mimpi itu tidak menelisik atau bertentangan dengan Al Quran dan hadist, justru menguatkan.

Awal ketertarikannya terhadap Muhammad Qasim menurut lelaki kelahiran Tasikmalaya, Agustus 1964 ini sejak tahun 2018 silam. Ia yang merupakan anak keluarga ningrat pasangan dari Didi Kustami dan Nenden Zukiarti, mengaku tidak punya latar belakang pendidikan agama mendalam, hanya memiliki pemahaman ke Islaman yang biasa biasa saja serta tidak fanatik kepada salah satu organisasi Islam tertentu.

Belasan tahun saya sudah membaca buku-buku tentang akhir zaman, Al Mahdi, Dajjal dan sampai saya punya kitab 14 judul dari berbagai penulis, ungkap sarjana Akuntansi di A2B Jl. Merdeka Bandung dan Magister Ekonomi Keuangan di Labora Jakarta ini.

Berbagai kajian yang dilakukan oleh sejumlah ustadz tentang akhir zaman tidak memuaskan dan setelah ia melihat video Muhamad Qasim, entah kenapa saya merasa klop dan seakan sudah memahami sebelumnya.

Akhirnya, sejak tahun 2018, saya mendalami tentang mimpi-mimpi Muhamad Qasim dan semakin yakin akan kebenarannya. Hingga akhirnya saya berniat untuk perjuangkan ini, sehingga lahirlah Majelis GAZA, jelasnya. Sejak awal dakwahnya, Kang Diki telah menggunakan media sosial dan membuat gerakan berkirim surat dengan target seribu tokoh dan ulama. Saat ini sudah terbentuk puluhan WhatsApp Grup (WAG) dengan anggota dari Indonesia, Brunei dan Malaysia.

Kang Diki menekankan perlunya menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, akan pentingnya mempersiapkan diri dalam menghadapi akhir zaman. Pada prinsipnya saya ingin menyelamatkan banyak orang, ingin membantu banyak orang, karena yang saya pahami dari banyak Hadis sebelum Imam Mahdi muncul akan banyak bencana dan Musibah. Ia mengutip salah satu hadist yang di riwayatkan oleh Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika akhir zaman itu telah dekat, banyak mimpi orang beriman tidak bohong. Dan, sebenar-benar nya mimpi di antara kalian adalah mimpi orang yang paling jujur dalam perkataan.”

“Majelis GAZA terbuka bagi siapapun dan dengan latar belakang apapun, untuk datang ke sini, diskusi bersama, bersilaturahmi ataupun untuk sekedar wisata bersama, silahkan,” pungkas Kang Diki.

Artikulli paraprakAzarine Luncurkan Produk Terbaru Barrier Moisturizer Series
Artikulli tjetërDoris Dorothea, Tas Kulit Dari Indonesia Ini Terkenal di Luar Negeri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini