Erajaya Swasembada Catat Kinerja Positif di Semester Pertama 2024, Raih Sertifikat AEO

0
78
kinerja positif erajaya

Makronesia.id, Jakarta – PT Erajaya Swasembada, Tbk. (ticker code: ERAA) mengumumkan pencapaian keuangan yang menggembirakan untuk enam bulan pertama tahun 2024. Perusahaan ini mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp523,6 miliar, meningkat 14,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 14,6% YoY, mencapai Rp33,1 triliun.

Kinerja Erajaya ini menunjukkan kelanjutan dari momentum positif yang dimulai pada kuartal pertama tahun 2024. Seiring dengan meningkatnya penjualan, laba kotor perusahaan juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 16,2% menjadi Rp3,6 triliun, dengan margin laba kotor sebesar 10,8%. Sebagai bagian dari apresiasi kepada pemegang saham, perusahaan telah membagikan dividen tunai sebesar Rp268 miliar, atau Rp17 per lembar saham, yang sudah didistribusikan pada 19 Juli 2024.

Hasan Aula, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada, Tbk., mengungkapkan, “Kami sangat senang dengan hasil positif yang kami raih pada semester pertama ini. Ini merupakan buah dari inisiatif kami untuk meningkatkan produktivitas gerai yang telah kami buka dalam dua tahun terakhir dan memastikan portofolio produk kami memenuhi beragam kebutuhan pelanggan.

Segmentasi penjualan menunjukkan bahwa telepon selular dan tablet menyumbang 82% dari total penjualan bersih, diikuti oleh aksesoris (12%), komputer dan elektronik lainnya (4%), serta produk operator (2%). Erajaya juga telah memperkenalkan dua merek ritel baru, Bacha Coffee dan Curry Up, sebagai bagian dari ekspansi bisnisnya di sektor makanan dan minuman.

Baca juga: Erajaya Group Gelar Lomba Tulis Jurnalis 2024: Merayakan 28 Tahun Layanan Terdepan

Adapun pada semester pertama 2024, perusahaan membuka 123 gerai baru, mendekati target 200 gerai untuk tahun ini. Hingga akhir Juni 2024, total gerai ritel Erajaya Group mencapai 2.113 di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yang didukung oleh 78 pusat distribusi dan lebih dari 53.000 gerai ritel pihak ketiga.

Belanja modal perusahaan pada periode ini mencapai Rp348 miliar, berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp472 miliar. Pengurangan belanja modal ini lebih banyak digunakan untuk perluasan jaringan ritel.

Sebagai pengakuan atas praktik bisnis yang akuntabel, PT Erajaya Swasembada juga meraih sertifikat Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sertifikat ini menegaskan kinerja positif Erajaya bagi perekonomian nasional dan pengakuan atas integritas serta efisiensi operasional perusahaan.

Dengan pencapaian ini, Erajaya Swasembada terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi di pasar dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan pemegang saham. (EHS-01)

Artikulli paraprakBitcoin: Memahami Tren Mid-Year dan Faktor-Faktor Kunci yang Mengarahkan Pasar
Artikulli tjetërMemastikan Kesiapan Lulusan dengan Sertifikasi Kompetensi di POLBAN: Menyongsong Masa Depan Aviasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini