Makronesia.id, Jakarta – Era pertanian di Indonesia terus melangkah maju dengan terwujudnya kemitraan antara PT Eratani Teknologi Nusantara, perusahaan agritech terkemuka, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kemitraan ini memperkenalkan implementasi teknologi Internet of Things (IoT) melalui Smart Fertilizing Recommendation System, sebuah inovasi cerdas untuk pemupukan berimbang.
Dalam suasana tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia, dengan permintaan beras yang tinggi dan terbatasnya lahan akibat alih fungsi, langkah ini menjadi terobosan strategis. Data Kementerian Pertanian mencatat alih fungsi lahan mencapai 90.000 hingga 100.000 hektar setiap tahun.
Smart Fertilizing Recommendation System yang diadopsi Eratani menjadi jawaban untuk meningkatkan efisiensi pertanian. Dengan menggunakan sensor IoT, sistem ini tidak hanya memantau kandungan unsur hara tanah, tetapi juga memberikan rekomendasi pemupukan yang spesifik berdasarkan kondisi tanah secara cepat dan akurat.
Menyadari pentingnya langkah ini, Adwin Pratama Anas, VP Operations Eratani, menyatakan, “Kami mengapresiasi dukungan Bank BRI dalam mendorong inovasi dan kemajuan sektor pertanian Indonesia. Kemitraan ini sejalan dengan misi Eratani untuk menjadi mitra terbaik bagi petani, memberikan dukungan dari hulu hingga hilir melalui penerapan smart farming.”
Melalui Smart Fertilizing Recommendation System, petani binaan Eratani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen. Sebuah terobosan yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi petani dalam menanggapi tantangan alih fungsi lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
Fauzan Rahman dari Sub Branch Office BRI Kementrans menambahkan, “Kami antusias untuk bermitra dengan Eratani sebagai perusahaan agritech. Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pertanian Indonesia dengan memberikan dukungan kepada Agronomis Eratani di lapangan untuk melaksanakan tugas dengan lebih efektif.”
Dengan melibatkan teknologi IoT, implementasi solusi operasional pertanian semakin cerdas dan tepat sasaran. Langkah ini memberikan harapan baru untuk kemajuan sektor pertanian Indonesia, yang selama ini dihadapkan pada berbagai kompleksitas. (EHS-01)