Makronesia.id, Jakarta – Industri kecantikan di Indonesia terus berkembang pesat, dan segmen parfum menjadi salah satu yang paling bersinar. Di antara deretan brand lokal yang berhasil mencuri perhatian, Evangeline tampil sebagai bukti nyata bahwa parfum lokal mampu bersaing dengan brand internasional. Dari awal yang sederhana di tahun 2008 hingga kini menjadi salah satu nama besar di industri parfum lokal, perjalanan Evangeline adalah cerita tentang inovasi, keberanian, dan transformasi digital.
Langkah Awal, Dari Toserba ke Industri Parfum
Berawal dari menjual produk di toserba dan supermarket, Evangeline perlahan merambah dunia parfum dan membangun reputasi sebagai brand yang menawarkan aroma berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Jimmy Liong, pemilik Evangeline, mengatakan bahwa visinya adalah menciptakan parfum yang tidak hanya menjadi pelengkap penampilan, tetapi juga bagian dari identitas pengguna.
“Setiap botol Evangeline mengandung cerita yang menanti untuk diceritakan, menghubungkan setiap aroma dengan momen spesial dalam kehidupan pengguna kami,” ujar Jimmy.
Titik balik perjalanan Evangeline dimulai pada tahun 2017, saat mereka bergabung dengan Shopee. Dengan memanfaatkan ekosistem digital Shopee, Evangeline berhasil memperluas jangkauan pasar hingga ke pelosok Indonesia. Keberhasilan ini didukung oleh berbagai fitur interaktif seperti Shopee Live, Shopee Video, dan kampanye besar seperti Shopee 11.11 Big Sale dan Shopee 12.12 Birthday Sale, yang memungkinkan Evangeline memperkenalkan produk mereka ke lebih banyak konsumen.
Salah satu produk andalannya, seperti Black Vanilla, White Musk, dan Baby Powder, menjadi favorit pelanggan dan kerap habis terjual dalam waktu singkat. Proses produksi parfum Evangeline sepenuhnya dilakukan di dalam negeri, menggunakan bahan baku berkualitas tinggi yang sesuai standar BPOM, halal, dan GMP (Good Manufacturing Practice).
Sejak 2023, Evangeline mulai memanfaatkan fitur Shopee Live sebagai salah satu kanal penjualan strategis. Melalui live streaming, mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun hubungan personal dengan pelanggan. Selama sesi live, Evangeline menghadirkan konten edukasi seperti “Tips Merawat Parfum” hingga diskon khusus yang hanya tersedia secara live.
Hasilnya? Penjualan melalui Shopee Live meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun pertama penggunaannya. Jimmy menambahkan bahwa rahasia keberhasilan ini adalah konsistensi dalam menghadirkan konten yang relevan dengan tren dan preferensi audiens.
Selain itu, Evangeline juga memanfaatkan Shopee Video untuk menyampaikan cerita brand mereka melalui konten video singkat yang dinamis. Konten ini, yang sering kali mengangkat inspirasi gaya hidup atau tips penggunaan parfum, berhasil menarik perhatian konsumen muda yang semakin akrab dengan media digital.
Melihat respons positif dari konsumen, Evangeline optimis bahwa industri parfum lokal akan terus bertumbuh pesat. “Keunikan aroma lokal yang relevan dengan kepribadian pelanggan adalah kunci kesuksesan kami,” ujar Jimmy.
Ia juga berharap agar Shopee terus menjadi mitra strategis yang mendukung pertumbuhan brand lokal seperti Evangeline. “Melalui ekosistem digital Shopee yang inklusif, kami yakin dapat mengoptimalkan peluang dan menghadirkan lebih banyak inovasi ke depan,” tutupnya.
Transformasi Evangeline dari brand kecil menjadi pemain besar di industri parfum lokal adalah bukti nyata bahwa inovasi, kolaborasi, dan adaptasi teknologi mampu mendorong produk lokal ke level yang lebih tinggi. Bagi Anda yang mencari parfum berkualitas dengan sentuhan cerita dan identitas, Evangeline menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan. (EHS-01)