Makronesia.id, Jakarta – Lonjakan harga Bitcoin, aset kripto paling populer, terus mencatat kenaikan yang signifikan. Menurut data CoinMarketCap, Bitcoin melonjak hingga mencapai level US$58 ribu atau setara dengan Rp 992 juta, mendekati angka Rp 1 Miliar pada hari Rabu, 28 Februari 2024, pukul 15.00 WIB. Kenaikan ini memunculkan minat baru investor untuk mempertimbangkan diversifikasi ke dalam aset kripto.
Salah satu pendorong kenaikan harga Bitcoin adalah masuknya dana bersih sebesar US$6,1 miliar ke berbagai ETF Bitcoin Spot yang diperdagangkan di Amerika Serikat sejak 11 Januari 2024. Volume perdagangan ETF Bitcoin Spot juga mencapai puncak baru sebesar $2,4 miliar pada 26 Februari, menunjukkan minat signifikan dari pasar.
Faktor lain yang berkontribusi adalah langkah MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak, yang baru-baru ini membeli sekitar 3.000 token Bitcoin, menjadikan total kepemilikannya mencapai sekitar US$10 miliar. Fahmi Almuttaqin, Crypto Analyst Reku, menyatakan bahwa sentimen positif dari kedua faktor tersebut mencerminkan peningkatan minat investor, terutama investor tradisional AS, terhadap Bitcoin.
“Harga Bitcoin saat ini hanya terpaut $10 ribu dari All-Time High (ATH) sebelumnya. Beberapa indikator, seperti Realized HODL Ratio (RHODL) dan indikator Stock-to-Flow, menunjukkan potensi berlanjutnya tren bullish yang terjadi. Dengan begitu, kemungkinan Bitcoin akan mencetak ATH baru masih sangat terbuka,” jelas Fahmi.
Melihat tren positif, kondisi saat ini dianggap sebagai momentum bagi investor yang ingin mempertimbangkan diversifikasi investasi ke dalam aset kripto. Fahmi menyatakan, “Kondisi ini bisa membuka prospek bagi investor baru yang ingin memulai perjalanan investasi mereka. Performa Bitcoin menunjukkan bahwa instrumen aset kripto bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap, namun juga sebagai opsi diversifikasi untuk mengoptimalkan potensi return.”
Meskipun demikian, Fahmi menekankan bahwa investor perlu bijak dan cermat, terus memantau kondisi pasar, dan menyesuaikan strategi investasi mereka. Reku berkomitmen untuk menyediakan analisis pasar real-time dan akurat melalui Learning Hub yang dapat diakses di aplikasi dan situs web mereka.
“Momentum bullish di Bitcoin ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor untuk menyusun kembali strategi investasinya. Investor tetap dihimbau untuk tetap mempertimbangkan seluruh keputusan investasi dengan riset mendalam dan pertimbangan yang bijak, serta tentunya menggunakan uang dingin untuk berinvestasi,” tambah Fahmi. (EHS-01)