Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Siap Kolaborasi Dengan Pesantren Untuk Kemandirian Ekonomi  

0
349

Bali, Makronesia.id – Ikatan saudagar muslim Indonesia ( ISMI) sebagai organisasi yang menaungi kelompok saudagar (pedagang), Muslim se Indonesia bercita-cita mendirikan kemandirian di kalangan Santri dan pesantren.  

Hal itu terungkap dalam pembukaan Seminar Nasional dan Focus Group Discussion (FGD) terkait kemandirian ekonomi santri di Bali Sabtu (22/1). Melalui sekretaris Jenderal (sekjend) Juliana Wahid ISMI menggaransi pihaknya siap mendukung program kemandirian ekonomi pesantren.  

“Caranya berkolaborasi dengan para pengusaha,” ucapnya.  

 Menurutnya, proses perumusan sistem kolaborasi ini nantinya akan dirumuskan dalam perhelatan ISMI di Bali ini yang berlangsung, sejak Sabtu – Minggu (22-23 Januari 2022) ini.  . 

 Ikatan saudagar muslim Indonesia sebagai penyelenggara acara memberikan perhatian khusus kepada pesantren terutama pesantren diffabel yang dikelola oleh ustadz fatchullah Akbar. 

Juliana wahid  juga menambahkan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mencetak calon – calon cendikia harus diperhatikan oleh para praktisi untuk kemudian bersinergi memajukan kualitas pesantren lewat jaringan usaha dan insfratruktur. 

 Sementara Fatchullah Akbar mewakili pesantren diffabel Jawa tengah merespon positif atas inisiasi tersebut dan siap berkolaborasi guna meningkatkan kesejahteraan para guru dan santri serta alumni pesantren diffabel atau khususnya kaum disabilitas. 

“Pesantren bagi kami adalah lembaga yang tidak hanya menaungi para santri dalam belajar namun juga menaungi para alumni atau lulusannya,” ucapnya Fatchullah. 

Menurutnya, inisiasi  ini sangat luar biasa dan harus di respon baik oleh para pengelola pesantren di indonesia tambah akbar. 

Dalam gelaran tersebut  dinyatakan juga bahwa  dalam waktu satu bulan ini,program harus segera berjalan, minimal ini akan menjadi pilot project pertama di Indonesia bahkan didunia. Yaitu kolaborasi antara lembaga pendidikan pesantren diffabel pertama dalam hal kemandirian ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan para pengajar pesantren dan alumninya juga meningkatkan insfratruktur pendukung buat para santri dengan berbasis digital. 

“Semoga dengan kerjasama ini tercipta lembaga pendidikan pesantren diffabel yang mandiri secara ekonomi dan insfratruktur tanpa harus menggantungkan kepada pemerintah,” pungkasnya. 

 

 

Artikulli paraprakIstilah Bahasa Asing (Arab) dalam Kepengurusan PBNU
Artikulli tjetërRealme Tawarkan Harga Hemat Hingga 40 persen Melalui realme Payday Promo di Semua Toko Online Resmi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini