Kemenkes dan Takeda Gelar Kegiatan “Langkah Bersama Cegah DBD”, Soroti Pentingnya 3M Plus dan Vaksin DBD

0
140

Makronesia.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Takeda bekerja sama dalam menggelar kegiatan “Langkah Bersama Cegah DBD” sebagai respons terhadap peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi setiap bulan November selama 10 tahun terakhir. Dalam upaya pencegahan, pemerintah melalui Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 menekankan pentingnya 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas) dan vaksinasi untuk mencapai tujuan nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Takeda, melalui inisiatif “Langkah Bersama Cegah DBD,” telah mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) dengan lebih dari 2.500 tanda tangan dalam penandatanganan komitmen pencegahan DBD. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, seperti Jalan Sehat, gerai edukasi interaktif, jumpa komunitas, Stand Up Comedy, dan edukasi dengue dengan para pakar.

Ir. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyampaikan, “Strategi dimulai dengan pelibatan masyarakat, khususnya dengan gerakan 3M Plus, dan Kemenkes mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk ber-Wolbachia. Kami juga mendukung inovasi vaksin dengue yang kini dapat diakses oleh masyarakat luas.”

Bapak Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, mengajak para pemuda dan pecinta olahraga untuk mendukung Langkah Bersama Cegah DBD dengan 3M Plus dan vaksin DBD.

Hingga minggu ke-33 di tahun 2023, tercatat 57.884 kasus DBD dan 422 kematian. dr. Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menekankan bahwa kasus DBD tetap menjadi ancaman serius, terutama dengan fenomena El Nino. Melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, pemerintah menetapkan target mengurangi kasus DBD menjadi kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada tahun 2024.

Badan POM telah memberikan ijin edar vaksin DBD untuk usia 6-45 tahun. Dokter Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, merekomendasikan vaksinasi DBD untuk anak-anak usia 6-18 tahun, dengan harapan masyarakat menerapkan 3M Plus dan vaksin DBD. dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menambahkan bahwa vaksinasi DBD pada orang dewasa juga penting.

Takeda, sebagai bagian dari Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR), berkomitmen memerangi DBD. Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyatakan, “Kami berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Kesehatan kepada kami. Langkah-langkah inovatif, seperti kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD dan penyediaan vaksin DBD, membawa kita lebih dekat ke tujuan bersama melindungi masyarakat Indonesia dari DBD.”

Dalam pengalaman pribadi, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morschek berbagi bahwa mereka merasa lebih tenang setelah menerapkan 3M Plus dan menerima dua dosis vaksin DBD untuk melindungi keluarga dan komunitas dari risiko serius akibat DBD. Masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksinasi.

Upaya pencegahan DBD melalui 3M Plus dan vaksinasi diharapkan dapat mengurangi risiko terjangkitnya DBD dan mendukung pencapaian target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. (EHS-01)

Artikulli paraprakShopee 11.11 Big Sale: Mendukung dan Melestarikan Kekayaan Budaya Lokal
Artikulli tjetërDekoruma Merayakan Hari Ayah Nasional dengan Kegiatan “Hari-hari Bersama Ayah”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini