Makronesia.id, Makassar — PT Eratani Teknologi Nusantara, pelopor agritech yang memfokuskan diri pada pemberdayaan petani dari hulu ke hilir, hari ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Bank Sulselbar). Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Andrew Soeherman, CEO Eratani, dan Dwi Zulkarnain, Direktur Kredit dan UMKM Bank Sulselbar di Makassar.
Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat akses permodalan bagi petani yang tergabung dalam ekosistem Eratani. Dalam acara tersebut, kedua belah pihak meresmikan kerjasama strategis yang menawarkan fasilitas pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pundi Usaha Rakyat (PUR). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, terutama dalam hal akses permodalan.
Bank Indonesia melaporkan adanya pertumbuhan permintaan kredit di sektor pertanian hingga kuartal I-2024, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru mencapai 22,9%. Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan, kebutuhan yang sebenarnya masih jauh lebih besar, mengingat peran sektor pertanian yang krusial bagi perekonomian nasional. Sektor ini memerlukan dukungan yang lebih besar untuk mengatasi risiko tinggi dan kendala struktural yang menghambat akses permodalan.
Andrew Soeherman, CEO Eratani, menjelaskan, “Kemitraan dengan Bank Sulselbar adalah langkah penting dalam memberikan solusi yang komprehensif bagi para petani. Dengan dukungan finansial yang lebih mudah diakses dan terjangkau, kami yakin bahwa ini akan menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.”
Sementara itu, Dwi Zulkarnain menambahkan, “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Eratani. Bank Sulselbar berkomitmen mendukung sektor pertanian, yang merupakan pilar penting bagi perekonomian daerah. Melalui fasilitas KUR dan PUR, kami berharap petani dalam ekosistem Eratani dapat mengembangkan usaha mereka secara optimal.”
Fasilitas pembiayaan yang disediakan menawarkan berbagai plafon kredit mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp100.000.000 per petani, disesuaikan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dirancang sesuai kebutuhan spesifik mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan petani untuk menyesuaikan kebutuhan modal kerja mereka baik untuk budidaya maupun pengembangan usaha, sehingga dapat mengoptimalkan potensi pertanian mereka.
Kemitraan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian, tetapi juga memberdayakan petani secara berkelanjutan. Dengan kerjasama ini, Eratani dan Bank Sulselbar berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian dan memperkuat ketahanan pangan nasional. (EHS-01)