Mendorong Perubahan Positif: ASEAN SEDP 3.0 Siap Dukung Wirausaha Sosial di Asia Tenggara

Feature28 Dilihat

Makronesia.id, Jakarta – Dengan tema Empowering Social Enterprises to Drive Meaningful Change in ASEAN, ASEAN Foundation kembali meluncurkan ASEAN Social Enterprise Development Programme (ASEAN SEDP) 3.0. Program ini bertujuan untuk membekali wirausaha sosial pemula dan yang sedang berkembang di Asia Tenggara dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan yang mendesak. Peluncuran tahap ketiga ini melanjutkan kesuksesan dua tahap sebelumnya, yang telah dimulai pada 2021 dan 2023.

Pada 18-20 November 2024, Jakarta menjadi tuan rumah Lokakarya Regional ASEAN SEDP 3.0 yang dihadiri oleh 80 peserta, termasuk para wirausaha sosial, investor, serta perwakilan dari TikTok, SAP, dan ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME). Lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang telah dimulai dengan 14 sesi virtual pada Juni dan Juli 2024, serta Virtual Demo Day pada Agustus 2024, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempresentasikan proyek inovatif mereka.

Sejak pertama kali digulirkan, ASEAN SEDP telah memberikan dampak signifikan dengan menjangkau lebih dari 133.000 orang dan mendukung 70 wirausaha sosial di kawasan ASEAN. Melalui pelatihan, mentorship virtual, hibah awal, serta peluang untuk berkolaborasi dengan investor dan pejabat bisnis, program ini telah membuktikan diri sebagai penggerak perubahan sosial yang inklusif. Lebih dari 70% wirausaha yang terlibat adalah perempuan, dan sekitar 22% di antaranya memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas.

“Memasuki tahun ketiga, kami sangat bangga dapat terus mendukung wirausaha sosial di kawasan ini. Program ini telah memberi mereka keterampilan dan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan solusi yang dapat membawa perubahan sosial yang dibutuhkan di ASEAN,” ungkap Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

Sebagai bagian dari program ini, 30 wirausaha sosial dari 10 negara anggota ASEAN terpilih untuk menerima pelatihan intensif, pendanaan, serta mentorship untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di komunitas masing-masing. Hibah sebesar USD 45.100 telah didistribusikan ke para pemenang, termasuk Arconesia yang meraih juara pertama dengan hibah senilai USD 7.000.

CEO Arconesia, Jusrian Saubara Orpayanda, menyatakan, “Memenangkan hibah dari ASEAN SEDP 3.0 menjadi motivasi bagi kami untuk lebih intensif memberdayakan kaum muda Indonesia melalui pertanian regeneratif. Lokakarya ini memberi kami wawasan berharga untuk mengembangkan bisnis kami lebih jauh.”

Selain dukungan finansial, wirausaha sosial juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas dampak mereka melalui TikTok Challenge pertama, sebuah inisiatif yang memanfaatkan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. TikTok, sebagai mitra utama dalam program ini, berkomitmen mendukung wirausaha sosial untuk mengoptimalkan potensi digital mereka dan meningkatkan kesadaran publik tentang misi sosial mereka.

Jerry Lewis Ong, perwakilan dari TikTok, mengungkapkan, “Kami bangga dapat mendukung wirausaha sosial untuk mengembangkan bisnis mereka melalui platform kami. TikTok memiliki kekuatan untuk memperluas jangkauan sosial dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.”

SAP, pemimpin global dalam perangkat lunak perusahaan, juga turut berperan dalam mendukung wirausaha sosial melalui teknologi dan bimbingan bisnis. Dengan dukungan SAP, para peserta memperoleh akses ke alat canggih dan wawasan yang dapat memperkuat strategi bisnis mereka untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Verena Siow, Presiden SAP Asia Tenggara, menambahkan, “Komitmen kami dalam program ASEAN SEDP adalah untuk membantu wirausaha sosial memperoleh keterampilan bisnis yang relevan untuk berkembang di pasar global dan lokal.”

Dengan kombinasi pelatihan, pendanaan, dan platform digital, ASEAN SEDP 3.0 siap mempercepat dampak sosial yang positif di Asia Tenggara, memberdayakan wirausaha sosial untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, inklusif, dan transformatif di komunitas mereka. (EHS-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *