Menginspirasi Generasi Wirausaha Melalui Pendidikan Vokasi

0
71

Makronesia.id, Jakarta – Pendidikan vokasi di Indonesia bukan hanya sekadar menyiapkan lulusan untuk dunia kerja, tetapi juga mengembangkan jiwa kewirausahaan. Berbagai program inovatif telah dirancang untuk mendukung para peserta didik vokasi dari tingkat SMK hingga perguruan tinggi, mendorong mereka untuk menjadi pengusaha sukses di masa depan.

Program-program seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dan Program Dana Padanan Kampus Vokasi telah terbukti berhasil menggalang semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Salah satu contoh keberhasilan dari program ini adalah kisah sukses Gosoya, produk olahan tempe yang digagas oleh Salamatul Hifdiyah (Salma), Prasasti Valentina Gustama, dan Syayyidah Fatimatuz Zahro, alumni Politeknik Negeri Malang.

Pada talkshow “Strategi Branding Bagi Wirausaha Pemula” di acara BBI/BBWI X VokasiFest 2024, Salma membagikan pengalaman mereka dalam membangun brand Gosoya, yang kini telah dikenal luas di Malang, Jawa Timur. Salma menyebutkan bahwa dukungan dari Program Kreativitas Mahasiswa dan Program Mahasiswa Wirausaha telah memberikan mereka modal awal dan bantuan pendanaan untuk mengembangkan produk mereka, termasuk membeli peralatan food dehydrator yang mendukung proses produksi kripik tempe mereka.

“Gosoya tidak hanya menciptakan berbagai produk inovatif seperti tempe pelangi dan kukis, tetapi juga telah melibatkan komunitas perajin tempe lokal, sehingga memberdayakan ekonomi lokal,” ungkap Salma.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa vokasi. “Program-program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung generasi muda dalam mengembangkan ide-ide brilian mereka menjadi bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam acara yang sama, Dr. Tipri Rose Kartika, Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) Jakarta, menyoroti pentingnya strategi branding dalam membangun kesadaran konsumen terhadap keunikan produk atau jasa yang ditawarkan. “Branding bukan hanya sekadar logo atau nama, tetapi bagaimana kita membangun trust dan kesetiaan konsumen melalui cerita yang autentik,” tambahnya.

Irvan Helmi, Co-Founder Anomali Coffee, juga berbagi pandangannya tentang pentingnya edukasi konsumen melalui branding. “Kami berusaha untuk memberikan pengalaman langsung kepada konsumen mengenai proses pembuatan kopi kami, sehingga mereka bisa lebih memahami dan percaya pada produk yang kami tawarkan,” jelasnya.

Talkshow “Strategi Branding untuk Wirausaha Pemula” ini menjadi bagian dari upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk terus menginspirasi dan mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan global dengan keahlian dan kreativitas dalam kewirausahaan. Dengan dukungan yang terus-menerus, diharapkan Indonesia dapat melahirkan lebih banyak lagi wirausaha sukses yang dapat memajukan perekonomian nasional ke depan. (EHS-01)

Artikulli paraprakMasa Depan Digital Indonesia: Transformasi dan Tantangan
Artikulli tjetërMengintip Fenomena Baru “Pandemic Golfers” di Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini