Makronesia.id, Jakarta – Industri asuransi di Indonesia tengah mengalami transformasi menarik dengan memanfaatkan potensi besar dari Generasi Z dan Milenial yang melek digital. Meskipun sejarah tingkat penetrasi asuransi masih rendah, terdapat optimisme yang berkembang terkait dengan konsep inovatif “asuransi tertanam”.
Asuransi tertanam merupakan produk asuransi yang terintegrasi dalam pengalaman digital sehari-hari, seperti platform e-commerce, aplikasi transportasi online, dan layanan fintech. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk dengan mudah mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan tanpa membebani keuangan mereka.
Salah satu pelopor dalam bidang ini adalah discovermarket, sebuah perusahaan insurtech global berbasis di Swiss dengan fokus di Asia Tenggara. Mereka telah mengumumkan pengembangan produk asuransi tertanam mereka di pasar Indonesia, dengan keyakinan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan literasi keuangan tetapi juga memperluas jangkauan pasar asuransi di negara ini.
Menurut Patrick Bühler, CEO dan Founder discovermarket, kunci keberhasilan asuransi tertanam adalah reputasi mitra, fleksibilitas produk, dan kesesuaian dengan pasar lokal. “Integrasi asuransi ke dalam aktivitas digital sehari-hari tidak hanya meningkatkan perlindungan finansial, tetapi juga membangun loyalitas pelanggan yang kokoh,” ujarnya.
Dengan ukuran pasar asuransi jiwa di Indonesia yang diperkirakan mencapai USD 12,51 miliar pada tahun 2024, inovasi seperti asuransi tertanam diyakini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap industri asuransi secara keseluruhan. Hal ini juga mencerminkan komitmen discovermarket untuk memperluas pengaruhnya ke pasar global, dimulai dari Asia.
Dengan adopsi teknologi dan pendekatan yang tepat, integrasi asuransi ke dalam kehidupan digital sehari-hari dapat menjadi kunci sukses bagi industri asuransi Indonesia dalam menghadapi masa depan yang semakin digital.