Makronesia.id – Hipertensi merupakan indung dari 3 jenis penyakit mematikan dalam dunia ilmu kedokteran, hipertensi ini mampu memicu penyakit jantung koroner, penyakit stroke, dan penyakit Ginjal.
Vice president of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Erwinanto, Sp.JP(K) menuturkan, semua orang memiliki potensi mengidap Hipertensi.
“Apabila saya scan hari ini dan ternyata tekanan darahnya berkisar 140 atau lebih maka saya bisa katakan itu gejala bila masih di lakukan sekali pemeriksaan, namun bila pemeriksaan ke duanya masih tetap di kondisi 140 tadi maka saya pastikan itu hipertensi, dan hipertensi ini tidak dapat diobati melainkan di kontrol” ucapnya dalam sebuah acara Media Talk Show Penelitian BENEFIT Oleh Menarini dI Menteng, Jakarta, Senin (24/2).
Penelitian BENEFIT – BEnefits after 24 weeks of NEbivolol administration For essential hypertensIon patients wiTh various comorbidities and treatment environments in KOREA (Manfaat setelah 24 minggu penggunaan nebivolol untuk pasien hipertensi dengan berbagai komorbiditas dan lingkungan pengobatan di Korea) – mengevaluasi efektivitas dan keamanan nebivolol pada pasien hipertensi di Asia sesuai kondisi praktik dokter sehari-hari pada observasi 12 minggu dan 24 minggu. Penelitian observasional ini dilakukan secara terbuka, tanpa pembanding, tanpa kontrol, prospektif, dan tunggal di 66 klinik maupun rumah sakit di Korea Selatan mulai 1 Juli 2015 hingga 23 Maret 2017. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prinsip etis yang merujuk pada Deklaras Helsinki. Semua pasien yang diobservasi telah memberikan persetujuan tertulis sebelum menjalani prosedur apapun dalam penelitian ini. Protokol dan pendokumentasian penelitian telah disetujui oleh Dewan Pengawas Institusi (Institutional Review Board – IRB)/komite etis independen. Pasien lelaki dan perempuan berusia 19 tahun atau lebih yang didiagnosa memiliki hipertensi (diagnosa sebelumnya atau saat penelitian) yang telah menandatangani formulir persetujuan untuk secara sukarela mengikuti penelitian dapat berpartisipasi dalam penelitian ini.
Para pasien ini ada yang baru saja didiagnosa pada saat penelitian dan belum mendapatkan pengobatan antihipertensi apa pun, atau yang telah didiagnosa sebelumnya dan telah menerima pengobatan antihipertensi. Mereka boleh mengganti salah satu obat antihipertensi mereka dengan nebivolol atau menggunakan nebivolol sebagai salah satu pengobatan tambahan. Penelitian yang sesuai dengan kondisi praktik dokter sehari-hari bagi para pasien hipertensi di Asia ini, baik pasien dengan komorbiditas maupun tanpa komorbiditas, menunjukkan efektivitas dan keamanan penggunaan nebivolol secara harian, baik sebagai pengobatan tunggal maupun sebagai pengobatan tambahan. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Hypertension pada November 2019.
Penanganan hipertensi mengharuskan pasien menjalani pengobatan yang direkomendasikan, dan ini pada akhirnya akan bergantung pada efektivitas dan tolerabilitas obat yang digunakan.
Meski nebivolol sudah terbukti efektif untuk penanganan pasien hipertensi, penelitian BENEFIT menunjukkan hasil yang sama efektifnya sebagai penelitian yang pertama kalinya dilakukan pada pasien Asia dalam jumlah yang besar. Selain itu, dibandingkan dengan penghambat beta (beta-blocker) generasi sebelumnya, nebivolol memiliki profil efek samping yang lebih baik, termasuk efek yang tidak diharapkan terkait fungsi seksual. Kedua sifat ini, yaitu tingkat efektivitas dan tolerabilitas, berperan penting agar pasien benar-benar mau mematuhi penanganan hipertensi yang dianjurkan.
Dr. Jinho Shin, Professor and Chief of Cardiology, Division of Cardiology, Department of Internal Medicine, Hanyang University Seoul Hospital, Seoul, Korea, penulis pertama penelitian BENEFIT ini mengungkapkan, penelitian ini dirilis di waktu yang tepat untuk membantu para dokter menangani pasien hipertensi di Indonesia,” ujarnya.
“Penelitian kami juga menunjukkan efektivitas nebivolol dalam mengontrol tekanan darah terlepas dari usia, jenis kelamin, dan indeks masa tubuh awal pasien,” ucapnya.
Efektivitas nebivolol terlihat pada pasien baru juga pada pasien rawat inap yang mengonsumsi nebivolol sebagai pengobatan tambahan ke dalam pengobatan antihipertensi yang sudah ada sebelumnya. Efek paling besar terlihat saat nebivolol diberikan sebagai pengobatan tunggal kepada pasien baru dan sebagai obat tambahan untuk pengobatan antihipertensi, yang meliputi penghambat renin-angiotensin system (RAS blocker), penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker – CCB), serta kombinasi antara RAS blockers dan CCB. Beberapa penelitian telah memperlihatkan manfaat dari pengobatan kombinasi nebivolol dan RAS blockers, CCBs, dan diuretik dalam menurunkan tekanan darah,” terang Prof Dr. Jinho Shin.