Makronesia.id KOTAMOBAGU – Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting bersama Pj. Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, sebagai upaya pemerintah dalam memastikan akses masyarakat terhadap informasi dan pengetahuan.
Pj. Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani menyatakan gedung perpustakaan ini menjadi salah satu simbol peradaban masyarakat Kotamobagu. Dia menyebut, peresmian gedung merupakan momentum babak baru di Kota Kotamobagu.
“Dengan diresmikan gedung perpustakaan ini, geliat literasi di Kotamobagu dapat terasa. Saya berharap ini akan ramai dikunjungi pengunjung sehingga masyarakat mengerti tentang pentingnya datangnya ke perpustakaan,” ungkapnya pada Jumat (8/3/2024).
Pj. Wali Kota menjelaskan gedung perpustakaan ini sebelumnya merupakan gedung Bobakidan yang merupakan tempat berdikusi, musyawarah para tokoh-tokoh masyarakat Kota Kotamobagu.
“Perpustakaan bukan hanya tempat biasa, melainkan gudang ilmu yang menjadi kunci pembacaan logika, feeling, identitas, inovasi, dan kreativitas,” ujarnya.
Gedung perpustakaan ini diharapkan dapat menampung nilai-nilai perjuangan Kota Mobagu dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat.
Pj. Wali Kota juga menginstruksikan agar perpustakaan dihidupkan, dengan menyusun jadwal kunjungan perguruan tinggi dan sekolah.
“Saya berharap perpustakaan ini menjadi simbol konsolidasi intelektual di Kotamobagu. Terdapat tujuh perguruan tinggi di sini, dan perpustakaan ini harus menjadi pusat literasi yang terdepan,” tambahnya.
Dia berharap ada dukungan dalam bentuk buku terkini yang dapat memperkaya koleksi perpustakaan. Selain itu, dia menginginkan adanya fasilitas modern dan kolaborasi dengan Pusat Perpustakaan Nasional.
“Mari kita jaga kelestarian perpustakaan ini, dengan harapan bahwa di masa depan, perpustakaan Kotamobagu akan menjadi yang terdepan di Bolaang Mongondow Raya,” tuturnya.
Gedung tiga lantai yang berada di Jalan Brigjen Katamso Kota Kotamobagu ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan subbidang perpustakaan tahun 2022 senilai 10 miliar rupiah.
Deputi Mariana menyampaikan kehadiran gedung layanan perpustakaan upaya pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan literasi dan kegemaran membaca masyarakat.
“Minat baca harus dikembangkan sejak dini dan menjadi kebiasaan sepanjang hayat sebagai proses mendukung pendidikan agar terwujud masyarakat berpengetahuan,” ungkapnya.
Selaras dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Deputi Mariana menyatakan perpustakaan menjadi urusan konkuren dan wajib di setiap tingkatan pemerintahan untuk mendukung agenda pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Upaya ini, lanjutnya, sejalan dengan RPJMN 2020-2024 yang menetapkan sasaran peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas. Pemerintah terus mendorong penguatan budaya literasi melalui kegiatan prioritas yakni Revolusi Mental dan Kebudayaan.
“Budaya literasi menjadi hal yang fundamental, melalui literasi akan terwujud masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan masyarakat, Perpusnas telah mengembangkan layanan perpustakaan berbasis digital di antaranya E-resources, iPusnas, BintangPusnas.edu, dan Indonesia OneSearch.
Selain itu, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) yang telah menjangkau ribuan perpustakaan dan jutaan masyarakat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses literasi.
“Program literasi juga diperkuat dengan pendirian fasilitas layanan perpustakaan bersumber DAK, mobil perpustakaan keliling, dan berbagai kegiatan pembinaan dan pengembangan pegiat literasi,” lanjutnya.
Deputi Mariana berharap integrasi program literasi antarlembaga pemerintah dan masyarakat dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter.
“Selamat atas hadirnya Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Daerah Kota Kotamobagu sebagai sarana untuk pengembangan kegemaran membaca dan literasi masyarakat,” pungkasnya.