Makronesia.id. Jakarta — Perusahaan RevComm berkolaborasi dengan FinDIGI, MoEngage, SleekFlow, dan KIT Global untuk mendukung akselerasi digitalisasi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Kegiatan kolaboratif tersebut terwujud dalam Seminar ‘Persiapan BPR/S Goes IPO dan Strategi Ekosistemnya’, yang diselenggarakan pada 29 Februari 2024.
Dalam seminar ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Satu Jabodebek dan Banten, Roberto Akyuwen, menjadi pembicara utama. Roberto membahas roadmap terbaru BPR-BPRS untuk tahun 2024 dan lima tahun ke depan, dengan fokus pada digitalisasi, tata kelola yang kuat, pemenuhan modal inti, dan konsolidasi. Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang disahkan pada Januari 2023 memberikan peluang bagi BPR-BPRS untuk meningkatkan modal melalui Initial Public Offering (IPO).
Roberto menyoroti perlunya pengembangan layanan digital dalam pengembangan bisnis dan penguatan tata kelola. Meskipun manfaat teknologi keuangan besar, manajemen BPR-BPRS sering merasa terbebani dengan biaya investasi digital yang tinggi. Dalam konteks ini, Roberto mendorong adopsi layanan digital yang efisien, termasuk integrasi layanan inti perbankan dan penggunaan teknologi seperti tanda tangan digital dan fitur e-KYC.
Dalam seminar, Customer Success Manager RevComm Indonesia, Bernadus Hananto, memperkenalkan solusi MiiTel, sistem telepon berbasis kecerdasan buatan (AI). MiiTel, yang berfungsi sebagai alat panggilan telepon dan basis data keputusan, memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan konklusi dari setiap percakapan telepon. Dengan MiiTel, manajer dapat menghemat waktu dalam memahami isi percakapan tanpa perlu mendengar seluruh rekaman.
Bernadus Hananto menyatakan, “MiiTel dapat membantu meringankan budget yang harus diinvestasikan besar-besaran di IT dengan sistem subscription based. Dengan menggunakan MiiTel, tidak perlu lagi menyediakan server sendiri, hanya perlu membuka laptop dan koneksi internet, maka bisa langsung online dan digunakan.”
Kolaborasi antara RevComm dan mitra lainnya diharapkan dapat mempercepat akselerasi digitalisasi BPR dan BPRS. Solusi seperti MiiTel diharapkan mampu mendukung efisiensi operasional dan meningkatkan pendapatan bagi BPR dan BPRS, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas.
RevComm dan Mitra Dorong Digitalisasi BPR dan BPRS Bersama OJK
RevComm, bersama dengan FinDIGI, MoEngage, SleekFlow, dan KIT Global, telah berkolaborasi dalam mendukung upaya digitalisasi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Kolaborasi ini diwujudkan melalui Seminar ‘Persiapan BPR/S Goes IPO dan Strategi Ekosistemnya’, yang diadakan pada 29 Februari 2024 lalu.
Pada seminar ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Satu Jabodebek dan Banten, Roberto Akyuwen, sebagai pembicara utama, menyampaikan roadmap terbaru BPR-BPRS untuk tahun 2024 dan lima tahun ke depan. Roadmap ini mencakup aspek akselerasi digitalisasi, penguatan tata kelola, pemenuhan modal inti, konsolidasi, dan proses Initial Public Offering (IPO).
Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang disahkan pada Januari 2023 memberikan peluang bagi BPR-BPRS untuk meningkatkan modal melalui IPO. Roberto menyoroti perlunya akselerasi digitalisasi di sektor ini, mengingat permodalan masih menjadi tantangan utama. Saat ini, sekitar 1.190 BPR di Indonesia baru memiliki modal inti di atas Rp 6 miliar, yang menjadi persyaratan OJK di akhir 2024.
Roberto Akyuwen mendorong BPR-BPRS untuk mengembangkan layanan digital guna meningkatkan kualitas dan memastikan manfaat teknologi dapat dirasakan oleh pengguna. Dua aspek penting yang ditekankan adalah pengembangan bisnis dan penguatan tata kelola. Roberto menekankan efisiensi investasi secara menyeluruh untuk layanan digital yang lebih paripurna.
Dalam sesi seminar, Bernadus Hananto, Customer Success Manager RevComm Indonesia, memperkenalkan MiiTel, sistem telepon berbasis kecerdasan buatan (AI). MiiTel dapat digunakan oleh BPR-BPRS untuk panggilan telepon kepada nasabah dan sebagai basis data untuk pengambilan keputusan. Solusi ini menawarkan efisiensi dalam pemahaman isi percakapan telepon dengan memanfaatkan teknologi AI.
Bernadus Hananto menjelaskan, “Kami semua ada untuk membantu meringankan budget yang harus diinvestasikan besar-besaran di IT dengan sistem subscription based. Dengan menggunakan MiiTel, tidak perlu lagi menyediakan server sendiri, hanya perlu membuka laptop dan koneksi internet, maka bisa langsung online dan digunakan.”
Kolaborasi antara RevComm dan mitra lainnya diharapkan dapat mempercepat akselerasi digitalisasi BPR dan BPRS, membantu mereka mengatasi tantangan permodalan, dan menciptakan layanan perbankan yang lebih efisien dan terintegrasi. Solusi seperti MiiTel diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas dan efektivitas operasional BPR-BPRS. (EHS-01)