Makronesia.id, Jakarta – Schneider Electric™, pemimpin global dalam transformasi digital pengelolaan energi dan automasi, kembali menunjukkan komitmennya terhadap masa depan berkelanjutan Indonesia melalui partisipasinya dalam putaran pendanaan untuk Dash Electric. Perusahaan ini bergabung dengan berbagai investor lainnya, seperti The Radical Fund, Bali Investment Club (BIC), Aksara Ventures, Antler, dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek, untuk mendukung startup Indonesia yang bergerak di sektor kendaraan listrik (EV-as-a-service) ini.
Dash Electric menawarkan solusi mobilitas berbasis kendaraan listrik khusus untuk sektor logistik, sebuah langkah yang sangat relevan mengingat sektor transportasi Indonesia, yang pada 2022 menghasilkan sekitar 150 juta ton emisi CO2. Sepeda motor, yang mendominasi transportasi Indonesia, berkontribusi sebesar 36,1% dari total emisi tersebut. Dalam konteks ini, Dash Electric menghadirkan solusi inovatif yang tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga mendukung transisi menuju infrastruktur rendah karbon yang lebih ramah lingkungan.
Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) mendukung Dash Electric karena solusi yang ditawarkan sesuai dengan tiga pilar utama perusahaan: inklusif, inovatif, serta menggabungkan perspektif global dan lokal. Dengan meningkatnya permintaan terhadap logistik yang ramah lingkungan, Dash Electric berfokus pada penyediaan armada EV untuk bisnis, terutama di sektor e-commerce, ritel, dan makanan.
Martin Setiawan, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menjelaskan, “Kami percaya bahwa elektrifikasi dan digitalisasi adalah kunci untuk pembangunan berkelanjutan. Investasi kami ini mempertegas komitmen berkelanjutan untuk mempercepat transisi Indonesia menuju energi bersih dan mendukung sektor industri serta energi yang lebih hijau.”
Aditya Brahmana, CEO dan Co-Founder Dash Electric, menambahkan, “Dengan dukungan dari Schneider Electric dan para investor lainnya, kami dapat memperbesar skala operasional dan membangun infrastruktur pendukung untuk armada kendaraan listrik. Kami berkomitmen untuk merevolusi mobilitas dan logistik di Indonesia dengan mempermudah adopsi EV, sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi masa depan logistik yang lebih berkelanjutan.”
Investasi ini merupakan yang keempat bagi Schneider Electric di sektor startup Indonesia, setelah sebelumnya berinvestasi di Xurya Daya Indonesia, SolarKita, dan Agros—semua startup yang menawarkan solusi energi surya. Schneider Electric tidak hanya berfokus pada penyediaan energi bersih, tetapi juga berkomitmen untuk mempercepat transisi energi yang adil dan inklusif, serta mendukung inovasi yang memberikan dampak sosial tinggi.
Gilles Vermot Desroches, President of SEEAA, menjelaskan, “Kami mendukung startup tahap awal yang berfokus pada dampak positif, memberikan dukungan finansial dan teknis untuk solusi yang terukur dan berkelanjutan.”
Sejauh ini, SEEAA telah berinvestasi di 13 startup di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan portofolio ini, SEEAA telah menciptakan 1.200 lapangan kerja hijau, menghindari sekitar 1,7 juta ton emisi CO2, dan memberikan dampak langsung pada sekitar 2 juta orang. Dengan demikian, Schneider Electric tetap berkomitmen untuk mempercepat akses ke solusi energi terbarukan dan mendukung pengembangan solusi energi bersih di Asia.
Dengan investasi ini, Schneider Electric semakin memperkuat perannya dalam mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan Dash Electric dan startup lainnya, perusahaan berusaha mendorong perubahan positif dalam sektor logistik dan energi, serta memberikan kontribusi besar bagi tercapainya masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia. (EHS-01)