Makronesia.id, Tapanuli Utara – Kabupaten Tapanuli Utara, sebagai induk dari tiga daerah pemekaran di sekitar Kaldera Toba, tengah mengukir visi ambisius untuk menjadikan dua geosite andalannya, Huta Ginjang dan Sibandang, sebagai entry point utama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi ragam destinasi di kawasan Danau Toba.
Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si, M.Si, bersama Wakil Bupati, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng, menekankan pentingnya pemanfaatan posisi strategis wilayah Taput. “Kita menyadari bahwa keberadaan Bandara Silangit yang sangat dekat dengan Huta Ginjang menjadikan lokasi ini sangat potensial sebagai pintu gerbang wisata. Kami mendukung segala upaya kolaboratif untuk memperkaya daya tarik kedua geosite tersebut, sehingga dapat memperluas pilihan wisatawan yang singgah,” ujar Jonius Taripar melalui Deni Parlindungan dalam audiensi di Aula Rumah Dinas Bupati Taput pada Rabu (12/3/2025).
Sinergi Regional untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata
Audiensi yang dihadiri juga diwarnai kehadiran para anggota Badan Pengurus Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TC-UGGp). General Manager BP TC-UGGp, Dr. Azizul Kholis, bersama dua manajer, Debbie Riauni Panjaitan dan Tikwan Raya Siregar, tiba di Tarutung untuk bertemu dengan para penasihat yang terdiri dari tujuh bupati ex-officio se-Kaldera Toba.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Deni Parlindungan menyatakan komitmen Taput untuk meningkatkan visibilitas geosite melalui kerjasama dengan kabupaten lain. “Kita tidak hanya mengandalkan geosite, karena Taput juga memiliki potensi atraksi wisata pendukung seperti industri kreatif gitar sipoholon, pemandian air panas, wisata iman, dan agro-tourism. Kolaborasi antar daerah akan membuat destinasi ini semakin komprehensif dan mampu bersaing dengan wilayah wisata lain di sekitarnya seperti Samosir, Toba, Simalungun, dan Karo,” paparnya.
Menuju Status Green Card UNESCO
Dr. Azizul Kholis mengungkapkan bahwa sinergi antar kabupaten akan sangat membantu dalam pemenuhan rekomendasi UNESCO. Pada tahun 2023, Toba Caldera UNESCO Global Geopark pernah mendapatkan peringatan berupa yellow card karena masalah manajemen dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak. “Dengan komitmen bersama dari para bupati di Kaldera Toba, saya optimis kita bisa mengatasi tantangan efisiensi anggaran dan mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai status green card. Ini akan membuka peluang lebih besar untuk pengembangan kawasan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Selain audiensi di Tapanuli Utara, BP TC-UGGp juga telah melakukan pertemuan dengan Bupati Toba dan Samosir, serta direncanakan akan melanjutkan dengan audiensi bersama Bupati Simalungun, Karo, Dairi, dan Humbang Hasundutan.
Membangun Masa Depan Wisata Kaldera Toba
Langkah strategis ini menjadi cermin dari tekad pemerintah daerah untuk terus mengembangkan potensi wisata Kaldera Toba. Dengan menjadikan Huta Ginjang dan Sibandang sebagai gerbang utama, diharapkan para pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan kekayaan sejarah dan budaya yang melekat di setiap sudut kawasan Toba.
Inisiatif ini tidak hanya membuka jalan bagi pertumbuhan pariwisata lokal, namun juga mendorong kolaborasi lintas daerah untuk menghadirkan pengalaman wisata yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Seiring dengan upaya mencapai status green card UNESCO, kawasan Kaldera Toba siap menyambut jutaan wisatawan dengan pesona alam yang menakjubkan dan cerita-cerita sejarah yang tak lekang oleh waktu. (EHS-01)




